Sinopsis Novel Akira: Muslim Watashi Wa Karya Helvy Tiana Rosa - Selamat siang,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Akira: Muslim Watashi Wa karya Helvy Tiana
Rosa yang diterbitkan oleh Syaamil Cipta Media pada tahun 2000.
Akira adalah seorang pemuda mualaf dari Jepang. Dia
memperoleh hidayah untuk memeluk Islam ketika sedang menempuh Pendidikan S1 di
Universitas Indonesia. Di tempat kuliah tersebut,
Akira terkesan dengan para pemuda rohis kampus. Melalui serangkaian dialog dan
diskusi akhirnya Akira mantap memeluk agama Islam. Pada saat kembali ke negaranya, Jepang, konflik
batin pun dia alami. Sebab dengan bekal
ilmu keislaman yang masih sedikit, dia harus menghadapi medan dakwah yang
sangat menantang karena Islam di Jepang masih minoritas.
Pada suatu hari Akira menemukan para gelandangan di
musala dekat rumahnya saat Subuh tiba. Akira pun menolong mereka dan memberikan
mereka makanan. Para gelandangan itu sangat senang dan berterima kasih kepada
Akira. Kemudian Akira bertemu dengan teman lamanya yang bernama Johzen. Dia
senang dapat bertemu dengan teman lamanya itu. Johzen mempunyai adik perempuan
bernama Megumi yang juga seorang mualaf. Namun Megumi telah kabur dari rumah.
Di suatu hari di tengah keramaian Festival Nebuta, pada
saat puncak festival di musim panas, Megumi dikeroyok oleh dua orang lelaki.
Akira melihatnya dan berusaha menolong. Tapi, malang nasibnya, justru Akira
yang dipukul sampai pingsan. Megumi yang hendak dilarikan dengan mobil, namun bisa
menyelamatkan diri dan segera menghilang di tengah kerumunan. Sebelumnya dia
meninggalkan secarik kertas pada Akira, tertulis jelas tujuan dan harapannya
agar bisa bertemu Akira suatu saat nanti.
Akira terkejut ketika telah siuman. Ayah, ibu, dan
kakak perempuannya yang baru saja kembali dari Chicago telah memeluk agama
Kristen. Sementara kakak laki-lakinya yang selama ini tinggal bersamanya belum
terikat pada agama apapun. Sejak saat itu, rumah Akira dipenuhi oleh
pernak-pernik Kristen. Mendapati kenyataan itu, Akira bersedih. Akira Merasa
perjuangan hidupnya semakin berat. Niatnya untuk mendakwahkan Islam harus
terbentur pada masalah keluarganya sendiri.
Belum selesai urusan dengan keluarganya, Akira harus
menerima kenyataan yang lebih pahit lagi. Musala yang biasa digunakan untuk
ibadah serta diskusi masalah keislaman bersama teman-temannya, dibakar oleh
orang tak dikenal. Padahal malam itu Megumi yang telah diusir oleh keluarganya
tiba-tiba datang dan menginap sementara di musala tersebut. Ketika api bisa
dipadamkan, Akira tak menemukan tanda-tanda jasad Megumi. Akira berpikir untuk
menemui keluarga Megumi untuk melaporkan keadaan terakhir Megumi.
Sesampainya di rumah Megumi, Akira hanya menemukan
Johzen. Ternyata dialah otak pengeroyokan Megumi pada Festival Nebuta. Dia pula
yang bersikeras mengusir Megumi. Bahkan sempat terlintas di kepala Akira bahwa
dalang pembakaran musala adalah Johzen. Selanjutnya Akira pun pergi menemui Dr.
Toyyama, ayah Megumi, yang sedang mengajar di Universitas Tokyo. Di sana dia
menceritakan semuanya. Terbongkar pula kalau Johzen hanyalah keponakannya,
bukan anak kandungnya.
Dalam perjalanannya, masalah demi masalah datang
silih berganti. Kasus Megumi dan pembakaran musala belum selesai, kehebohan
lain datang dari Islamic Center di Tokyo. Ada profesor muda lulusan Amerika
yang berceramah menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian cobaan yang paling berat
bagi Akira adalah dia diminta keluar dari rumahnya, tak boleh kembali dalam
jangka waktu lima tahun. Sungguh pengusiran halus dari orang tuanya.
Namun pertolongan Allah itu sungguh ada. Ada seorang
mualaf bernama Mori yang mau menolongnya. Dia menyuruh Akira untuk tinggal di
rumahnya. Ternyata gelandangan yang dahulu pernah ditolongnya telah masuk Islam
dan juga tinggal di rumah Mori. Di saat yang sama dia juga menemukan Megumi
yang sedang menyamar di taman. Megumi pun disuruh untuk ikut tinggal di rumah
Mori.
Ketika sedang berjalan-jalan di sore hari, tiba-tiba
ada seseorang yang memukul Akira sampai babak belur. Namun kemudian ada yang
menolong Akira yaitu kakak laki-lakinya. Seminggu kemudian di rumah Mori, Akira
mengadakan diskusi tentang Islam karena teman-temannya dari Indonesia yang
telah mengajari Akira tentang Islam datang ke tempat itu. Meskipun lukanya
belum sembuh benar, Akira sangat senang bisa bertemu mereka.
Ketika itu Akira dan teman-temannya yang dari
Indonesia serta para gelandangan yang telah dia tolong dan juga Dr. Toyyama
berbincang-bincang tentang Akira yang belum menikah. Semua yang hadir terutama
Dr. Toyyama setuju apabila Akira menikah dengan Megumi. Akhirnya pada saat itu
juga dilangsungkan pernikahan Akira dengan Megumi. Tanpa sadar beberapa yang
hadir di sana menitikkan air mata. Pernikahan Akira dengan Megumi diliputi
perasaan haru.
Ada seseorang yang berdiri di pintu masuk ketika acara
akad nikah baru saja selesai. Orang itu adalah kakak laki-laki Akira yang
bernama Kenji. Kenji mengatakan bahwa dia ingin masuk Islam dan mempelajari
tentang Islam. Begitu terharunya Akira mendengar hal itu. Kakaknya yang cuek
dan sering memarahinya kini ingin masuk Islam. Kakaknya benar-benar menyayangi
adiknya. Kenji tertegun dan salut kepada Akira yang benar-benar memperjuangkan
Islam. Mereka pun berjanji akan memperjuangkan Islam bersama-sama dan akan
menghadapi segala rintangan dan tantangan yang merupakan ujian bagi keimanan
mereka.
Itulah tadi sinopsis
novel Akira: Muslim Watashi Wa karya Helvy Tiana Rosa. Semoga bisa bermanfaat
dan menghibur pembaca semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Akira: Muslim Watashi Wa Karya Helvy Tiana Rosa"
Posting Komentar