Teks Persuasi:
Pengertian, Struktur, Kaidah, Langkah, dan Contohnya
Pengertian Teks
Persuasi
Teks
Persuasi adalah teks yang bertujuan untuk
membujuk atau mengajak orang lain agar mengikuti pemikiran atau tindakan
tertentu. Dengan kata lain, teks persuasi berusaha menyampaikan maksud tertentu
kepada pembaca agar dapat melaksanakan atau menerima apa yang menjadi gagasan
penulis atas suatu pendapat.
Struktur Teks Persuasi
1. Pengenalan
isu
berupa berupa pengantar
atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya
itu.
2.
Rangkaian argumen
berupa sejumlah
pendapat penulis/pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian
sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat
argumen-argumennya itu.
3.
Pernyataan ajakan
sebagai inti dari teks
persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk
melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun
tersirat. Adapun kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat
ajakan-ajakan itu.
4.
Penegasan kembali
biasanya ditandai oleh
ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.
Kaidah Kebahasaan Teks
Persuasi
1. Bujukan/ajakan
Misalnya penting,
harus, sepantasnya, jadikanlah, jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah.
2.
Pendapat
3.
Fakta
4.
Kata teknis (istilah)
berkenaan dengan topik
yang dibahas
5.
Konjungsi kausalitas
Misalnya jika, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
6.
Kata kerja mental
Misalnya diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
7.
Kata perujukan
Misalnya berdasarkan
data…., merujuk pada pendapat....
Langkah-Langkah
Penyusunan Teks Persuasi
1. Menentukan
tema atau bujukan utamanya
2.
Mencatat perincian-perincian
3.
Menyusun pendapat, fakta, dan rumusan
ajakan
4. Mengembangkan
kerangka tersebut menjadi teks persuasi yang lengkap
Contoh Teks Persuasi Beserta
Strukturnya
Pengenalan Isu
Indonesia
terletak di tengah-tengah zamrud khatulistiwa yang memberikan banyak kelebihan.
Tanah di sini subur, hampir semua tanaman produktif yang diminati pasar
konsumsi dapat tumbuh. Namun, di balik keunggulan itu terdapat risiko yang
harus dihadapi jika membicarakan letak geografis kepulauan republik Indonesia.
Perlu diketahui, wilayah Indonesia berada di wilayah pusat gempa dan gunung
berapi yang melingkari Samudra Pasifik. Oleh karena itu, merupakan suatu
kewajiban bagi kita untuk selalu waspada dan memiliki kesiapan untuk menghadapi
berbagai bencana alam yang rentan melanda rumah kita.
Rangkaian Argumen
Pertimbangannya
banyak melibatkan berbagai pendapat yang sebetulnya sudah diutarakan oleh
berbagai pihak. Baik pihak ahli dari lembaga penelitian dari berbagai
universitas maupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia.
Contohnya bagaimana BMKG rutin menggelar forum informasi cuaca iklim dan gempa
bumi. Bahkan, di beberapa daerah yang memang memiliki histori patahan gempa
yang cukup berisiko tinggi, mereka akan menyosialisasikan perihal antisipasi
gempa dan bencana alam pada warga sekitar yang tinggal di zona rawan.
Pengusaha,
perusahaan, dan berbagai lembaga komersial lainnya pun selalu diminta untuk
mematuhi protokol keamanan dalam membuka usaha di kawasan dengan risiko
bencana. Caranya adalah dengan membangun bangunan anti gempa, memiliki kawasan
berkumpul bencana, dan menyediakan berbagai pintu, tangga, dan peralatan
antisipasi bencana lainnya.
Pernyataan Ajakan
Pemerintah
mungkin sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan kita, tetapi kita
juga harus mampu secara mandiri mempersiapkan berbagai hal yang tak terduga.
Siap dan tanggap terhadap bencana alam adalah suatu keharusan bagi kita semua
sebagai pengaruh cincin api dunia. Kita harus selalu melek akan berbagai
informasi dan sosialisasi yang rutin diadakan oleh BMKG, mencoba
mengaplikasikan bangunan anti gempa jika mampu, dan memilih kawasan yang
cenderung lebih aman dan jauh dari patahan aktif jika memungkinkan.
Penegasan Kembali
Sekali
lagi, melek terhadap informasi mengenai bencana alam adalah peta kita untuk
menjalani penjelajahan cincin api. Selalu bersiap, tanggap, dan cermat terhadap
risiko bencana alam adalah satu di antara perlengkapan hidup kita di negeri
yang subur, namun tetap menyibak misteri kemarahan alam di dalamnya.
Sumber:
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
0 Response to "Teks Persuasi: Pengertian, Struktur, Kaidah, Langkah, dan Contohnya"
Posting Komentar