Teks Cerita Fantasi:
Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah, dan Contohnya
Pengertian Teks Cerita
Fantasi
Teks cerita fantasi adalah sebuah karangan yang dibuat dengan
daya imajinasi atau khayalan seseorang yang di dalamnya terdapat berbagai
kisah.
Fantasi terbagi menjadi dua:
1. Fantasi
aktif yaitu fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauan. Contoh: seorang
perancang, pelukis, dan penulis.
2. Fantasi
pasif yaitu fantasi yang tidak dikendalikan, jadi seolah-olah orang yang berfantasi
hanya pasif sebagai wadah tanggapan-tanggapan. Contoh: melamun.
Ciri Umum Cerita
Fantasi
1. Ada
keajaiban/keanehan/kemisteriusan
Cerita mengungkapkan
hal-hal supranatural/kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia
nyata.
2.
Ide cerita
Ide cerita terbuka
terhadap daya khayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan
nyata.
3.
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang
dan waktu)
Peristiwa yang dialami
tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan
sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari.
4.
Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita
fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat
fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata
atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
6.
Bahasa
Penggunaan sinonim
dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan
variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Jenis Cerita Fantasi
Cerita Fantasi
berdasarkan Kesesuaiannya dalam Kehidupan Nyata
1. Cerita
Fantasi Total
Cerita fantasi total yaitu semua yang terdapat pada cerita
tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nataga The Little Dragon
karya Ugi Agustono itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama
kota benar-benar rekaan pengarang.
2.
Cerita Fantasi Irisan
Cerita fantasi irisan
yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan
nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia
nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi
Anak Rembulan karya Djokolelono di
mana menggunakan nama tempat yang ada di dalam dunia nyata.
Cerita Fantasi
berdasarkan Latar Cerita
1. Latar
Waktu Sezaman
Latar waktu sezaman
berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau,
atau fantasi masa yang akan datang/futuristik).
2.
Latar Lintas Waktu
Latar lintas waktu
berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa
kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik).
Struktur Cerita Fantasi
1. Orientasi
Bagian ini berisi
pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.
2.
Komplikasi
Berisi hubungan sebab
akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
3.
Resolusi
Berisi penyelesaian
masalah dari konflik yang terjadi.
Kaidah Kebahasaan
Cerita Fantasi
1. Penggunaan
kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. Misalnya: aku,
mereka, dia, Erza, Doni.
(Contoh: Erza menghempaskan tubuhnya pada meja
kontrol laboratorium dengan kesal.
2.
Penggunaan kata yang mencerap pancaindra
untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).
a. Deskipsi
latar tempat (Misalnya: Tiga rumah
bergaya kerucut menyambut mataku.)
b. Deskripsi
latar suasana (Misalnya: Setetes air
mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu.)
c. Deskripsi
latar waktu (Misalnya: Tengah malam
tak ada bintang di langit itu.)
3.
Menggunakan pilihan kata dengan makna
kias dan makna khusus.
(Contoh: Alien itu
berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling.)
4.
kata sambung penanda urutan waktu. Misalnya:
setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika,
sebelum, akhirnya, dan sebagainya.
(Contoh: Setelah buku terbuka aku terseret pada
masa lampau.)
5.
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan. Penggunaan
kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai
masalah).
(Contoh: Tiba-tiba seorang alien yang berukuran
lebih besar datang.)
6.
Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam
cerita.
(Contoh: “Raksasa itu
mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut.)
Langkah Menulis Cerita
Fantasi
1. Menemukan
ide penulisan.
Menemukan ide dengan
mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi.
2.
Penggalian ide cerita fantasi dari
membaca.
Ide cerita fantasi juga
dapat diperoleh melalui membaca buku pengetahuan/buku ilmiah tentang ruang
angkasa, hewan langka, biografi tokoh, dan seterusnya.
3.
Membuat rangkaian peristiwa.
Dari ide yang sudah
kamu temukan, buatlah rangkaian peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang
unik.
4.
Mengembangkan cerita fantasi.
Dari deretan peristiwa
yang sudah dirancang kemudian dikembangkan watak tokoh, latar, dialog
antartokoh sehingga menjadi cerita secara utuh.
Contoh Cerita Fantasi beserta
Strukturnya
Belajar
dengan Gajah Mada
Orientasi
Minggu
pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka
merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan
untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka
sibuk menyelesaikan laporannya.
Komplikasi
“Tolooong,“
tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang
berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya
mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan
tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi
“Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang
itu.
“Dimana
kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan
kemilau keemasan.
“Tempat
apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.
Tiba-tiba,
di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.
“Kalian
bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar
dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.
“Sii
aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.
“Aku
yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab
laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan
itu.
“Gaajah
Maada ...!” suara ketiganya seperti tercekat.
“Ya
benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi
orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.
“Apa
yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,”
mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi
dan Dani.
“Saya
berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak
terbata-bata.
“Saya
belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi
menyahut.
“Saya
les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi
di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.
“Belum
cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat
dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu
berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama
ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.
“Saya
selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas
tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.
“Saya
berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi
meluncur deras.
“Saya
mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani
bertutur dengan lancar.
Resolusi
Selesai
Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada
yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi
Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan
tidak percaya mereka saling berangkulan.
“Benar
kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.
“Iya
kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.
“Ya
kita harus memiliki perilaku yang baik...” Dani berteriak lantang sambil
menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga
bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja
keras untuk menghasilkan sebuah karya.
Sumber:
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
0 Response to "Teks Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah, dan Contohnya"
Posting Komentar