Sinopsis Novel Jantera Bianglala Karya Ahmad Tohari - Selamat pagi,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Jantera Bianglala karya
Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1986.
Novel Jantera Bianglala merupakan novel terakhir dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Pada novel Ronggeng Dukuh Paruk, kejutannya adalah Rasus meninggalkan begitu saja Srintil. Pada novel Lintang Kemukus Dini Hari, pembaca dibuat kaget dengan nasib tragis Srintil yang terpaksa masuk penjara selama dua tahun, karena terjebak dalam pengaruh Bakar, oknum PKI yang menjadikan perkumpulan ronggeng Dukuh Paruk sebagai alat propagandanya.
Sedangkan pada novel Jantera Bianglala
ini menceritakan tentang Dukuh Paruk menjadi tempat yang sangat
memprihatinkan setelah sebelumnya terjadi bencana besar yaitu pembakaran rumah
penduduk akibat huru hara pada tahun 1965. Dukuh Paruk yang tidak tahu apa-apa
harus menjadi korban. Rumah dan harta benda habis terbakar. Beruntung bagi Dukuh
Paruk karena orang-orang sudah terbiasa menerima musibah, seperti tragedi tempe
bongkrek yang banyak merenggut korban jiwa. Tetapi musibah kali ini sungguh di
luar dugaan mereka. Mereka harus tinggal dan makan seadanya. Orang-orang dari
luar desa pun tidak ada yang memberikan bantuan.
Dukuh
Paruk kini tanpa pemimpin dan Srintil, orang yang selama ini menjadi panutan di
Dukuh Paruk harus dipenjara. Beberapa bulan kemudian Sakarya, Kertareja, dan yang
lainnya dibebaskan. Tetapi mereka pulang tanpa Srintil. Orang-orang Dukuh Paruk
pun tidak ada yang menanyakan kemana Srintil berada. Itu karena Srintil masih
ditahan di tempat yang tidak diketahui oleh Sakarya dan yang lainnya.
Dukuh
Paruk yang miskin lalu didatangi seorang pemuda yang gagah berseragam. Semula
semua orang takut dan enggan tersenyum meskipun yang datang pada saat itu
adalah Rasus. Orang-orang Dukuh paruk ternyata masih trauma bila ada orang
berseragam datang. Tetapi yang membuat mereka tersenyum lagi adalah karena
Rasus yang masih mau peduli dengan tempat kelahirannya. Rasus masih seperti
yang dulu dan kedatangannya kali ini untuk menjenguk neneknya yang kritis. Tidak
lama kemudian nenek Rasus meninggal dan Rasus harus kembali menjalankan
tugasnya. Sebelum Rasus pergi, Sakarya meminta bantuan kepada Rasus untuk membebaskan
Srintil.
Tidak lama
kemudian Srintil kembali pulang ke Dukuh Paruk. Srintil lemas tak berdaya dan
kelelahan karena ia pulang dengan berjalan kaki. Sejak kepulangannya pun
sikapnya berubah. Ia lebih banyak diam. Walaupun sudah keluar dari tahanan,
Srintil masih tetap harus melapor ke tempat di mana ia ditahan. Srintil mulai
bisa tersenyum Ketika melihat Goder, anak Tampi. Srintil memutuskan untuk
mengasuh Goder.
Cobaan kembali datang, ketika Srintil diajak oleh
Marsusi untuk melapor ke Dawuan, tempat di mana Srintil pernah ditahan. Setelah
pulang, Srintil ternyata diajak pergi ke suatu tempat oleh Marsusi. Untung bagi
Srintil karena akibat kecerobohan Marsusi, Srintil jatuh dari motor, sementara
Marsusi terus melaju. Srintil yang penuh luka masih belum aman karena Marsusi
kembali mencarinya dengan nafsu birahi yang menggebu. Beruntung datang
seseorang yang mau menolong Srintil. Orang itu dari dusun yang masih satu
kelurahan dengan Srintil.
Hati Srintil pun mulai bisa terbuka ketika melihat
Bajus. Bajus adalah seorang
pekerja proyek pembangunan irigasi. Srintil ternyata
menaruh hati kepada lelaki itu. Ia sangat berarap impiannya menjadi ibu rumah tangga dapat terwujud bersama Bajus. Srintil mengenal Bajus sebgai pribadi yang baik, terlebih sikapnya
terhadap Srintil.
Srintil yang yakin bahwa Bajus adalah orang yang
akan mengubah hidupnya, harus kembali merasakan kekecewaan yang begitu dalam.
Bajus ternyata malah menawarkan Srintil kepada bosnya. Bajus kini berubah
menjadi beringas dan memarahi Srintil apabila ia menolak permintaan bosnya.
Akibat tekanan batin yang mendalam, Srintil menjadi lupa ingatan.
Suatu ketika Rasus pulang dari menjalankan
tugasnya. Namun hati Rasus sangat terkejut ketika mendapati Srintil lupa
ingatan. Srintil pun dibawa berobat ke dokter jiwa. Akhirnya Rasus mempunyai
tekad yang besar dalam dirinya untuk membawa Dukuh paruk menjadi lebih baik.
Itulah tadi sinopsis novel Jantera Bianglala karya Ahmad Tohari. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya
0 Response to "Sinopsis Novel Jantera Bianglala Karya Ahmad Tohari "
Posting Komentar