Sinopsis Novel Turun Ke Desa Karya
Nur Sutan Iskandar - Selamat malam,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Turun Ke Desa karya Nur Sutan Iskandar yang
diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada tahun 1946.
Sartini
adalah karyawan R. Suleman di kantor advokat dan prokol “Suleman & Bakri”
yang kenamaan. Selama bekerja di tempat itu, Sartini mulai menaruh hati pada
Suleman. Sartini merasa Suleman itu seorang pimpinan yang baik. Dia tidak
menuntut macam-macam dari karyawannya dan bersikap biasa saja kepada semua
orang. Walaupun Suleman kadang-kadang agak dingin padanya. Namun, Sartini
merasa nyaman jika berada di samping Suleman dan bekerja membantu pekerjaannya.
Menurut Sartini, bosnya itu berbeda dengan Mr. Bakri yaitu sahabat dari
Suleman. Mr. Bakri selalu memerintah karyawannya dengan seenak hati dan tidak
bisa menghormati orang lain.
Suatu
hari Sartini merasa kecil hati, saat mengetahui bahwa Suleman telah bertunangan
dengan Zuraidah yaitu seorang pemain film. Dibanding dengan dirinya, Zuraidah
sangat jauh berbeda. Dilihat dari penampilan maupun materi, Zuraidah lebih
unggul segala-galanya daripada Sartini. Namun, Sartini sudah cukup merasa
bahagia hanya dengan bekerja membantu Suleman.
Pagi
hari Suleman terburu-buru untuk berangkat ke kantornya, dia mendengar kabar
bahwa dia akan ditangkap polisi, jika tidak bisa membayar semua hutang-hutang
kantornya. Setibanya di kantor ternyata berita itu benar. Suleman mendapatkan
sebuah surat yang isinya dia harus membayar semua hutang-hutangnya. Seketika
itu Suleman tertunduk lemas tak berdaya di kursinya. Sekarang dia telah
bangkrut dan bahkan dia bisa masuk penjara.
Suleman
mendatangi Bakri, sahabatnya itu dengan tujuan meminjam uang untuk
menyelesaikan masalahnya itu. Namun, tak disangka-sangka oleh Suleman bahwa
sahabatnya itu malah tidak mau membantu dan mengejeknya bahwa dia sekarang
telah bangkrut dan tidak punya kekuasaan lagi. Mendengar jawaban sahabatnya itu
Suleman menjadi lebih pusing dan frustasi. Sahabat yang dianggap baik dan bisa
membantunya malah menusuknya dari belakang.
Berita
bangkrutnya Suleman telah cepat sampai ke telinga Zuraidah, sang tunangannya
itu. Sikap Zuraidah sungguh membuat Suleman sangat kaget. Zuraidah langsung
memutuskan pertunangan tersebut dan tidak mau berhubungan lagi dengan Suleman.
Suleman merasa sudah jatuh tertimpa tangga pula. Dia merasa semua orang yang
selama ini dianggapnya baik, sekarang malah tidak ada yang mempedulikannya di saat
dia membutuhkan bantuan mereka.
Melihat
kondisi Suleman seperti itu, Sartini tidak tega dan sungguh merasa kasihan. Dia
sangat ingin menolong pujaan hatinya tersebut. Sartini mencoba membantu Suleman
dengan menggadaikan rumah satu-satunya tanpa sepengetahuan ibunya. Sartini
membuat iklan untuk menggadaikan rumahnya tersebut. Setelah beberapa hari,
iklan tersebut ternyata ada yang berminat. Sartini merasa bahagia, karena
sebentar lagi ia bisa menolong bosnya dari masalahnya.
Seseorang
yang berminat dengan iklan Sartini tersebut meminta Sartini untuk datang ke
rumahnya. Sartini pun menyanggupinya. Setelah sampai di rumah tersebut Sartini
sungguh kaget, karena orang tersebut adalah Sayid Alwi bin Zahar yaitu
seseorang yang membuat Suleman bangkrut. Sayid Alwi bin Zahar bersedia membeli
rumah tersebut dengan satu syarat yang diajukan kepada Sartini.
Demi
untuk menolong Suleman, Sartini pun bersedia dengan perjanjian tersebut. Sayid
Alwi bin Zahar meminta pada Sartini untuk mengikuti dan mematuhi segala
perintahnya dan tidak boleh membangkangnya sedikitpun selama enam bulan.
Sartini pun berhasil menolong Suleman tanpa sepengetahuannya, karena
identitasnya disembunyikan sehingga Suleman tidak dipenjara.
Setelah
masalahnya selesai Suleman mulai mendekati Sartini, karena dia merasa hanya
Sartinilah yang peduli dengannya saat dia menghadapai masalah yang sangat
sulit. Suleman pun mulai tertarik pada Sartini dan dia mengungkapkannya pada
Sartini. Sartini tidak bisa menjawab apa-apa.
Dia
memberitahukan bahwa dia tidak bisa bersama lagi dengan Suleman dalam waktu
enam bulan terakhir ini, karena dia harus memenuhi perjanjiannya tersebut
dengan Sayid Alwi bin Zahar. Namun, Sartini juga mengungkapkan bahwa dia juga
tertarik pada Suleman.
Di
suatu tempat, Suleman melihat Sartini bersama dengan Sayid Alwi bin Zahar.
Suleman marah dan tidak menyangka bahwa Sartini bekerja pada musuh yang telah
membuatnya bangkrut dan hampir dipenjara. Sartini pun tak kuasa untuk
menjelaskan semuanya pada Suleman, karena dia harus menuruti Sayid Alwi bin
Zahar.
Sayid
Alwi bin Zahar membawa Sartini ke kampung halamannya dan bermaksud akan
diberikan pada neneknya. Sayid Alwi bin Zahar bermaksud merebut semua kekayaan
nenek Sartini dengan menggunakan Sartini untuk ditukarkan. Sartini pun
berbaikan dengan neneknya yang semula neneknya itu sangat membenci dirinya dan
ibunya. Hal itu disebabkan ibunya kawin lari tanpa persetujuan neneknya.
Di
desa itulah Sartini bertemu lagi dengan Suleman yang ternyata Suleman
mengabdikan dirinya di desa itu untuk memimpin sebuah pabrik. Suleman dipercaya
bupati setempat untuk memimpin pabrik tersebut, karena Suleman dianggap mampu
dan berasal dari Jakarta pula. Suleman dan Sartini akhirnya dapat bersatu di
desa itu dan disetujui oleh ibu dan nenek Sartini. Mereka berdua menikah dan
hidup bahagia.
Itulah
tadi sinopsis novel Turun Ke Desa karya Nur Sutan Iskandar. Semoga bisa bermanfaat
dan menghibur pembaca semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Turun Ke Desa Karya Nur Sutan Iskandar"
Posting Komentar