Sinopsis Novel Kalau Tak Untung
Karya Selasih - Selamat malam,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Kalau Tak Untung karya Selasih yang pertama kali
diterbitkan tahun 1933.
Rasmani dan
Masrul adalah dua orang sahabat karib. Persahabatan yang dimulai sejak mereka
duduk di bangku sekolah dasar itu menimbulkan perasaan lain di dalam diri
Rasmani. Diam-diam ia mencintai pemuda yang begitu menyayangi dan memanjakannya
itu.
Ketika
Masrul harus pindah ke Painan untuk bekerja, Rasmani dengan berat hati
melepaskanya. Perasaan ini pun dirasakan oleh Masrul. Surat pertama yang
diterima Rasmani dari Masrul, setelah beberapa hari mereka berpisah, membuatnya
tak percaya. Guru yang mengajar di desanya ini menduga akan mendapatkan berita
yang menggembirakan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
Dalam
suratnya, Masrul mengatakan bahwa dia harus menikah dengan Aminah, anak
mamaknya, dua tahun setelah ia mendapatkan banyak pengetahuan di Painan. Masrul
melakukan itu karena terpaksa. Ia harus menuruti keinginan kaum kerabatnya,
terutama ibunya. Demi kebaikan Masrul, Rasmani menerima sikap Masrul walaupun
dengan menahan perasaannya yang sakit.
Diperantauan,
Masrul bekerja sebagai juru tulis. Ia mendapat tawaran dari Guru Kepala untuk
menikahi anaknya yang bernama Muslina. Pada mulanya, Masrul menolak karena
ternyata hati kecilnya lebih tertarik pada Rasmani yang telah lama dikenalnya.
Selain itu, ia juga merasa tidak enak kepada Aminah dan kaum kerabatnya apabila
ia mengingkari janjinya.
Akan tetapi,
karena kepintaran Guru Kepala dan istrinya itu mendesak Masrul, akhirnya Masrul
menerima tawaran itu. Keputusan Masrul untuk menikah dengan Muslina membuat
kaum kerabatnya kecewa dan marah besar. Perasaan Rasmani sendiri begitu kacau. Bagaimana
hati Rasmani ketika menerima surat Masrul yang mengatakan beristri itu.
Kehidupan
rumah tangga Masrul dengan Muslina yang sudah membuahkan seorang anak, ternyata
tidak berjalan serasi. Keduanya sering terjadi percekcokan. Hal itu disebabkan
tidak dihargainya Masrul sebagai seorang suami. Akibatnya, Masrul sering tidak
pulang ke rumahnya. Ia menghabiskan waktunya dengan bermabuk-mabukan. Keadaan
yang semakin memburuk dan tidak ada tanda-tanda terselamatkan, membuat Masrul
berpikir untuk menceraikan Muslina. Jawabanya pun tidak memuaskan hatinya
sehingga keputusan cerai mutlak dilakukan.
Sementara
itu, Rasmani yang sudah berkeinginan untuk tidak menikah setelah pujaan hatinya
menikah dengan orang lain, bertambah hancur hatinya. Ia tidak bisa melawan rasa
cintanya pada Masrul walaupun berbagai usaha dilakukannya, termasuk mengizinkan
Masrul menikah dengan Muslina, keputusan yang sebenarnya bertentangan dengan
hati nurani. Hal ini ditambah lagi dengan pernyataan Masrul belakangan, yang
mengatakan bahwa selama ini hidupnya tidak beruntung dan sebetulnya ia
mencintai Rasmani.
Api yang
telah hampir padam itu, mulailah kembali memperlihatkan cahayanya, menyala
makin lama, makin besar. Kenyataan yang tidak diduga oleh Rasmani dan keluarganya
adalah ketika Masrul muncul di kediamannya di Bukitinggi. Semua kejadian
diceritakan oleh Masrul yang membuat Rasmani begitu sedih dengan penderitaan
kekasihnya itu.
Beberapa
waktu kemudian, Masrul melamar Rasmani. Namun, sebelum mewujudkan pernikahannya,
ia meminta izin untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu karena sebelumnya ia
telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Painan. Masrul ingin mencari
pekerjaan di Medan, dengan harapan akan lebih cepat bekerja dengan bantuan adik
Engku Rasad, teman baiknya di Painan. Akan tetapi sampai beberapa bulan
lamanya, Masrul belum juga mendapatkan pekerjaan dan berita keadaan dirinya tak
pernah dikabarkan kepada Rasmani.
Hal ini
membuat Rasmani berkecil hati dan menganggap Masrul tidak setia. Rasa putus asa
Rasmani bertambah setelah Masrul mengatakan bahwa Rasmani tidak usah
menunggunya kalau ada orang lain mencintainya, dalam suratnya yang datang
kemudian. Keputusan Masrul itu membuat Rasmani jatuh sakit.
Rupanya
sakit Rasmani yang hampir sembuh dengan kedatangan Dalipah, kakaknya yang
selalu mendampinginya dalam kesedihan, kambuh lagi karena dikabarkan bahwa
Masrul berhasil mendapatkan pekerjaan dan membatalkan keputusan yang dulu
disampaikan kepada Rasmani melalui surat yang datang menyusul. Surat yang
membawa kabara baik itu rupanya lebih mengejutkan Rasmani dan lebih merusakkan
jantungnya yang telah luka itu, dari surat yang dahulu. Rasmani akhirnya
meninggal tanpa disaksikan Masrul yang datang terlambat.
Itulah tadi sinopsis
novel Kalau Tak Untung karya Selasih. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur
pembaca semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Kalau Tak Untung Karya Selasih"
Posting Komentar