Sinopsis Novel
Dewi Rimba Karya Nur Sutan Iskandar dan M. D. Idris - Selamat
sore, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini
saya akan berbagi sinopsis novel Dewi Rimba karya Nur Sutan Iskandar dan M. D.
Idris yang diterbitkan pertama kali tahun 1935.
Panglima Perang Besi berasal dari tanah alas. Ia
adalah orang ladang. Panglima Perang Besi suka mengembara ke dalam hutan. Suatu
malam ia istirahat di pohon beringin namun ia merasa seperti ada yang
mengangkatnya dan akhirnya ia dihempaskan ke dalam jurang hingga badannya
remuk. Namun, ia melihat ada seorang perempuan yang sangat cantik bergaun putih
dan dia adalah Dewi Rimba. Dewi Rimba mengobati Panglima Perang Besi tanpa
diketahui oleh Panglima Perang Besi dan orang yang menghempaskannya adalah
orang bunian.
Orang bunian adalah orang yang tidak bisa kelihatan
oleh mata orang biasa, namun terkadang orang bunian dapat berbicara dengan
manusia. Akhirnya Panglima Perang Besi keluar dari hutan dan bertemu dengan
keluarga kecil pak Milah di Dangau. Panglima Perang Besi menceritakan kejadian
yang dialaminya kepada keluarga itu dan Panglima Perang Besi pun tinggal
bersama mereka. Keluarga itu memiliki anak gadis bernama Jamilah sehingga
dinikahkanlah Panglima Perang Besi dengan gadis itu.
Perkawinan Panglima Perang Besi dikarunia seorang anak
bernama Sariah yang sangat cantik seperti Dewi Rimba. Hal itu karena kelahiran
Sariah bersamaan dengan bunyi gung orang bunian. Sampai dewasa Sariah jatuh
cinta dengan Umar anak seorang penghulung kampung Bandarmuda, Mat Daga. Orang
tua umar tidak merestui mereka karena Sariah hanyalah anak alas sedang Umar
berasal dari kaum yang terpandang. Ayah Umar menjodohkannya dengan Mariah yang
cantik, cerdas, serta kaya.
Suatu hari Umar hendak bermain ke Batuhampar diajak
Yusuf, namun di tengah jalan mereka bertemu dengan Kubah dan kawan-kawannya.
Kubah tertarik dengan Umar sehingga ia melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan Umar. Akhirnya Kubah dapat bekerja di rumah Umar sebagai babu.
Kubah tidaklah cantik karena ia memiliki cacat mata. Meski begitu, Kubah tetap
merasa cantik. Umar sangat membencinya. Umar tetap mencintai Sariah. Sariah pun
banyak yang mencintainya seperti Juras dan Yusuf, kawan-kawan Umar. Jika Juras
suka memperlihatkan kebenciannya kepada Umar tapi Yusuf lebih suka memendamnya.
Suatu kali Kubah melancarkan aksinya untuk mendapatkan
Umar yaitu dengan memfitnah Umar bahwa ia akan menikah dengan Mariah padahal
Umar tidak mau. Sehingga Sariah merasa sakit hati dan meminta putus hubungan
dengan Umar. Namun, akhirnya mereka bersatu kembali.
Lain waktu Kubah diminta bantuan oleh Juras untuk
menolongnya mempertemukan Juras dengan Sariah. Juras berkata bahwa jika Juras
dapat memiliki Sariah maka Kubah pun akan dapat memiliki Umar dengan
mudah. Hal itu tidak dapat berjalan
dengan lancar karena Umar pada waktu yang sama melihat Dewi Rimba melambaikan
tangan kepada Umar seakan memberi tanda bahwa Sariah sedang dalam masalah.
Ternyata benar, Umar mendapatkan Sariah sedang dipeluk
oleh Juras yang memakai pakaian serba hitam. Umar berkelahi sehingga ia jatuh
terluka dan pingsan. Umar ditolong oleh orang bunian namun ketika datang Pandal
dan kawannya orang bunian itu melarikan diri. Rasa sakit yang dirasakan oleh
Umar menjadi hilang.
Lain waktu lagi Kubah diminta tolong oleh Yusuf untuk
memberikan obat pemanis yang sebenarnya adalah racun. Namun, meskipun Umar
meminumnya, ia tidak merasakan sakit maupun gatal-gatal, melainkan Kubah yang
merasakan gatal-gatal dan bau. Kubah dikembalikan ke kampung halamannya. Di
tengah jalan, Kubah tidak kuat lagi dan meninggal dunia. Meski begitu bukan
berarti Umar dapat dengan mudah menikah dengan Sariah. Rintangan masih
menghadang.
Ketika Umar hendak kawin lari dengan Sariah, ternyata
Sariah telah menikah dengan lelaki pilihan Panglima Perang Besi, Panglima
Banding. Pada saat Sariah dengan keluarganya hendak pindah ke kampung Panglima
Banding, di tengah jalan mereka bertemu dengan orang bunian. Banyak orang
bunian yang mendayung di muara sungai Polka, air bergelombang tapi tidak
terlihat orangnya. Akhirnya Dewi Rimba datang dan menghanyutkan perahu keluarga
Sariah, hanya Panglima Banding dan juru mudi.
Sariah telah diangkat menjadi Dewi Rimba yang baru.
Umar mengetahui hal itu karena Dewi Rimba yang memberitahunya. Jika Umar ingin
agar Sariah dapat menjadi manusia lagi adalah dengan memeluk Sariah dan
bernafas tujuh kali di mulut Sariah tanpa henti. Namun, hal itu gagal karena
orang-orang kampung menyuruhnya pulang. Orang-orang kampung melihatnya sedang
memeluk pohon beringin tempat orang bunian tinggal. Akhirnya Umar tidak bisa
membawa kembali Sariah menjadi manusia dan Umar pun menjadi gila.
Itulah tadi sinopsis novel Dewi Rimba karya Nur Sutan
Iskandar dan M. D. Idris. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca
semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Dewi Rimba Karya Nur Sutan Iskandar dan M. D. Idris"
Posting Komentar