Sinopsis Novel Cinta Tanah Air Karya
Nur Sutan Iskandar - Selamat malam,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Cinta Tanah Air karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan
pertama kali pada tahun 1944.
Seorang anak
muda suatu kali hendak mencari trem. Amiruddin namanya. Amirrudin yang memiliki
tujuan ke pasar malam menuggu trem di Gang Kenanga. setelah sekian lama
menunggu, mukanya yang pucat berganti menjadi gembira ketika pasukan Seinendan
muncul di hadapannya.
Di dalam
trem ternyata ia bertemu dengan seorang gadis cantik jelita yang terus
memandangi Amiruddin selama perjalanan dan keduanya saling mencuri pandang.
Di gerbang
pasar malam ia membaca semboyan menarik yang menyatakan keteguhan penjagaan
tentara Dai Nippon di Pulau jawa dan bergegas menuju loket pembelian tiket. Di sana
kedua anak muda ini tak sengaja bertemu lagi. Terutama Amirrudin yang
berdebar-debar hatinya saat melihat gadis yang selalu dilamunkannya.
Di pasar
malam tertarik hati Amiruddin pada suatu ruang seni yang menjual saputangan, di
sana mereka bertemu kembali dan meninggalkan sebuah kesan dikarenakan
saputangan yang mereka beli tertukar.
Saat
melihat-lihat pertunjukan di pasar malam, Amiruddin juga tak sengaja bertemu
sahabat lamanya, Harjono. Harjono dan Amiruddin pergi ke kedai dekat pasar
malam. Keduanya asyik bercakap-cakap sampai tak memperhatikan seseorang yang
telah lama mendengar pembicaraan mereka.
Orang itu
bernama Mas Soewondo, menghampiri kedua sahabat itu dan betul dugaannya
terhadap Amiruddin, anak sahabat karibnya. Mas Soewondo menanyakan kabar ayah
Amiruddin, Engku Datuk Serimarajo dan ibunya, Nyi Zubaidah. Mas Soewondo juga
meminta Amiruddin untuk berkunjung ke rumahnya besok. Malam itu Amiruddin bermalam
di penginapan Asia di Senen.
Besoknya, Amiruddin
menepati janjinya untuk berkunjung ke rumah Mas Soewondo di Bungur, Jakarta. Ia
disambut oleh dua sahabat lama orang tuanya. Mas Soewondo menceritakan ayah Amiruddin
yang mirip sekali seperti Amiruddin, mempunyai semangat mengabdi demi bangsa.
Ia juga mengingat akan sahabat karibnya yang mengubahnya dari seorang pejudi
menjadi seorang yang mengabdi kepada bangsa.
Percakapan
yang berlangsung antara Amiruddin dan kedua orang tua itu seperti anak dan
orang tua. Sambil bercakap-cakap, pulanglah anak dari kedua orang tua itu yang
kerap disapa Ruk. Ruk sebenarnya bernama Astiah.
Perjumpaan Amiruddin
dengan Astiah membuat Amiruddin yang semakin berdebar hatinya memandangi gadis
itu. Orang tuanya Astiah mulai curiga akan hubungan kedua anak muda itu.
Setelah sekian lama bercakap-cakap, Amiruddin berpamitan untuk pulang ke rumah
orang tuanya.
Pulang ke
rumah, Amiruddin disambut oleh adiknya yang ceria menerima bungkusan kecil dari
sahabat ibunya. Di kamar, Amiruddin membaca surat dari Astiah yang membuat ia
membayangkan wajah Astiah, dilukisnya sosok wanita dambaannya sebagai rindu pada
Astiah. Amiruddin bercerita-cerita pada ibunya akan sahabat lama ibunya.
Mas Soewondo
dan istrinya bertamu ke rumah orang tuanya Amiruddin. Keduanya disambut oleh orang
tuanya Amir. Nyi Zubaidah dan sahabat lamanya sangat asyik bercerita. Setelah
selesai, Mas Soewondo dan istrinya berpamitan pada Amiruddin dan Ibunya untuk
pulang, karena mereka harus menemani Astiah yang sendiri di rumah.
Sebagai
seorang ibu, apalagi telah janda, Nyi Zubaidah menginginkan anaknya agar segera
beristri. Namun, Amiruddin saat itu belum mau beristri. Terjadilah perselisihan
antara ibu dan anak. Tapi ibu Amiruddin mengetahui kalau Amiruddin sudah
memiliki pasangan yang cocok untuknya.
Selanjutnya
kedatangan Nyi Zubaidah ke rumah sahabatnya, tertarik ia melihat Astiah yang
elok parasnya serta berperilaku dengan santun. Ingin hatinya menjodohkan Amiruddin
dengan Astiah. Hubungan akrab kedua keluarga ini terus terjalin dengan baik. Amiruddin
dan Astiah akan bertunangan.
Sementara
itu terasa suasana perang yang semakin memanas. Awalnya bangsa Indonesia tidak
mengetahui maksud Jepang membela Indonesia. Dan Indonesia yang terpikat hatinya
mendaftarkan diri untuk menjadi pasukan pembela tanah air termasuk Amiruddin,
Harjono, serta teman-teman yang lain.
Tetapi
Harjono, sahabat Amiruddin yang telah menikah tidak diizinkan istrinya
bergabung dalam tentara sukarela. Bertambah ragu hati Amiruddin ketika ia
memikirkan Astiah, takut ia akan membuat Astiah bersedih karena Amiruddin
seorang pasukan pembela tanah air yang derajatnya sangat rendah pada masa itu.
Meskipun
Amir akan maju ke medan perang, namun itu tidak membuat penghalang cintanya
kepada Astiah dan begitu juga dengan Astiah. Astiah juga berbuat hal yang sama
dengan Amir, Astiah maju ke medan perang sebagai juru rawat. Keduanya mempunyai rasa rela berkorban demi
bangsa dan negara.
Beberapa
hari sebelum menuju medan perang, keduanya melangsungkan pernikahan dengan sederhana.
Amir dan Astiah yang sangat bahagia disertai kedatangan para sahabat Amir dan
temannya. Usai menikah, Nyonya Soewondo dan Nyi Zubaidah akhirnya juga
merelakan kedua anak mereka berangkat ke medan perang untuk melaksanakan bakti
mereka atas cinta tanah air.
Itulah tadi sinopsis
novel Cinta Tanah Air karya Nur Sutan Iskandar. Semoga bisa bermanfaat dan
menghibur pembaca semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Cinta Tanah Air Karya Nur Sutan Iskandar"
Posting Komentar