Sinopsis Novel Ziarah Karya Iwan Simatupang - Selamat malam,
selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya
akan berbagi sinopsis novel Ziarah karya Iwan Simatupang
Di sebuah kota yang bernama Kotapraja, terdapat
seorang pelukis terkenal di seluruh negeri yang dibuat terkapar tidak berdaya
dan trauma setelah ditinggal mati istrinya yang sangat ia cintai yang ia nikahi
dalam perkawinan. Secara tiba-tiba ketika pelukis mencoba bunuh diri karena
ketenaran karya lukisnya yang memikat semua orang di jagat bumi ini
mengakibatkan ia memiliki banyak uang dan membuat dirinya bingung. Karena
kebingungannya ini sang pelukis berniat bunuh diri dari lantai hotel dan ketika
terjun dia menimpa seorang gadis cantik. Tanpa diduga, sang pelukis langsung
mengadakan hubungan jasmani dengan gadis itu di atas jalan raya. Hal ini
membuat orang-orang histeris dan akhirnya seorang Brigadir Polisi membawa
mereka ke kantor catatan sipil dan mengawinkan mereka.
Pelukis pun hidup bahagia dengan wanita yang ia kenal
secara tiba-tiba tersebut. Namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Hal
tersebut disebabkan oleh kematian istrinya. Pelukis kemudian pergi ke kantor
sipil untuk mengurusi penguburan istrinya, tetapi tidak ada tanggapan positif
dari pengusaha penguburan. Itu terjadi karena Pelukis tak tahu apa-apa tentang
istrinya dan ia tak menyukai hal-hal yang dipersulit. Yang ia tahu hanyalah
kecintaannya pada istrinya. Sehingga mayat istrinya terkatung-katung karena tak
memiliki surat penguburan yang sah. Pelukis pun menghilang ketika penguburan
istrinya dan pada saat itu pula ia tak lagi menjadi pusat perhatian.
Kemudian pengusaha penguburan menyesali perbuatannya
dan dengan keputusan Walikota akhirnya mayat istri pelukis dikuburkan. Sampai
penguburan usai, Pelukis tak kelihatan. Saat kembali ke gubuknya, ia
melihat wanita tua kecil yang ternyata adalah ibu kandung dari istrinya.
Bercerita panjang tentang masa lalunya yang suram dan sampai saat terakhir ia
bertatapan dengan anaknya yang justru membuat dilema bagi si anak. Sesaat
kemudian Pelukis memandangi keadaan sekitar yang penuh karangan bunga, membuang
bunga-bunga tersebut ke laut kemudian membakar gubuknya sampai habis. Beberapa
bunga yang masih tersisa ia bawa ke kuburan istrinya. Ia titipkan karangan
bunga pada centeng perkuburan.
Setelah itu hidup Pelukis semakin tak tentu arah. Ia
seolah tak pernah percaya bahwa istrinya telah mati. Pagi harinya hanya
digunakan untuk menunggu istrinya di tikungan entah tikungan mana dan malam
harinya dituangkan arak ke perutnya, memanggil Tuhannya, meneriakkan nama
istrinya, menangis dan kemudian tertawa keras-keras. Ia melakukan hal tersebut berulang-ulang kali, seperti orang gila.
Di saat ia terpuruk karena tak menerima kenyataan bahwa istrinya telah
meninggal, telah jadi rahasia umum bahwa ia bekerja apa saja namun pekerjaan
yang paling ia sukai adalah mengapur atau
mengecat. Akhirnya datang Opseter pertama pekuburan yang meminta ia mengapur
tembok pekuburan Kotapraja yang sebelumnya telah berbekas pamflet-pamflet polisi bahwa ia dicari.
Pelukis menerima tawaran itu dan esoknya ia mulai bekerja mengapur tembok pekuburan
Kotapraja itu 5 jam berturut-turut tiap harinya, sedangkan Opseter pekuburan
mengintip dari rumah dinasnya.
Pekerjaan baru pelukis ini membawa perubahan tingkah laku pelukis sehingga membuat seluruh
negeri geger, hingga Walikota akan
memberhentikan Opseter perkuburan. Tetapi ketika mengantar surat pemberhentian
kerja itu, Walikota akhirnya mati karena kata-kata Opseter tentang proporsi.
Sebelumnya, pernah terjadi kekacauan di Kotapraja karena Opseter kedua
pekuburan memakai rasionalisme dalam kerjanya dan hanya memberi instruksi kerja
pada selembar kertas pada pegawainya.
Setelah beberapa hari pelukis mengapur tembok perkuburan, pada suatu hari dia bergegas pulang
sebelum lima jam berturut-turut. Opseter perkuburan heran kemudian
mendatanginya dan ternyata pelukis ingin
berhenti bekerja. Opseter kebingungan tetapi pelukis menjelaskan bahwa ia tahu maksud Opseter memperkerjakannya. Bahwa selain untuk kepentingan Opseter sendiri,
Opseter ingin pelukis menziarahi istrinya
yang sudah tiada itu. Keesokan harinya Opseter ditemukan gantung diri.
Pekuburan geger, tetapi hanya
sedikit sekali empati dari pegawai-pegawai pekuburan. Penguburan Opseter
berlangsung cepat. Setelah penguburan, pelukis bertemu Maha guru dari Opseter yang kemudian menceritakan riwayat
Opseter. Pada akhirnya pelukis pergi
ke balai kota untuk melamar menjadi Opseter pekuburan agar ia dapat terus-menerus berziarah pada mayat-mayat
manusia terutama pada mayat istrinya.
Itulah tadi sinopsis novel Ziarah karya Iwan
Simatupang. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur bagi pembaca semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Ziarah Karya Iwan Simatupang"
Posting Komentar