Sinopsis Novel
Telegram karya Putu Wijaya - Selamat pagi
menjelang siang. Selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan
kali ini saya ingin berbagi Sinopsis Novel Telegram karya Putu Wijaya. Novel
Telegram ini dicetak pertama kali oleh penerbit Pustaka Jaya di
Jakarta Tahun 1973.
Ceritanya
dimulai ketika Aku punya janji bertemu dengan Rosa, pacar dari Aku, di warung
tempat biasanya mereka bertemu. Aku menunggu Rosa di warung sambil
menghembus-hembuskan asap rokok dan minum coca-cola. Waktu pun berlalu dengan
cepat, akhirnya Rosa datang dengan muka yang berseri-seri, mungkin karena
pertemuan mereka hari itu adalah hari pacaran mereka yang ke tiga ribu. Setelah
bertemu, Aku dan Rosa meninggalkan warung tempat mereka janji bertemu kemudian
mereka pergi berjalan-jalan sebentar sambil menunggu hari gelap. Setelah
hari gelap, Aku dan Rosa pun memasuki sebuah losmen. Saat itu yang Aku dan
Rosa lakukan, apalagi namanya kalau bukan perzinahan, namun semua itu mereka
lakukan tanpa perasaan berdosa sebab mereka yakin bahwa mereka hanya melakukan
panggilan hati mereka.
Setelah dari
losmen, Aku dan Rosa
pergi ke sebuah restoran. Sambil diselingi alunan orkes madun dari
radio, Rosa bertanya pada Aku tentang kesiapannya untuk menikahinya, dan Aku
menjawab ia siap meskipun ia harus melepaskan kebebasan yang dimilikinya. Rosa
menangis mendengar jawaban Aku, sebab Rosa tahu hal tersebut mustahil untuk
terwujud dan mereka berdua menyadari bahwa mereka tidak ingin menikah karena
Rosa tidak ingin hubungan mereka menjadi palsu, ia tidak ingin Aku dan Rosa
saling tersenyum, bertegur sapa, berpelukan, dan lain-lain hanya karena mereka harus melakukan
semuanya karena tugas bukan karena cinta lagi. Rosa kemudian bertanya lagi
tentang persoalan tentang pernikahan mereka haruskah ditunda lagi, dan Aku mengatakan tidak,
Aku yang akan mengambil keputusan tentang hal tersebut.
Aku lalu
mengajak Rosa ke sebuah taman, di sana Aku memutuskan bahwa Aku dan Rosa tidak
usah kawin tetapi mereka tetap tinggal serumah, namun Rosa tidak menginginkan
hubungan seperti itu karena dia bukan binatang. Lalu Aku pun mengatakan mereka
menikah saja, pernikahan tidak bisa dihindari, karena itu akan tetap terjadi,
perkawinan sudah menjadi upacara memasuki malapetaka. Setelah mengatakan itu,
Aku pun mengantarkan Rosa pulang, ketika sampai di depan lorong menuju rumah
Rosa, tiba-tiba Rosa mengatakan mereka tidak usah kawin saja sebab...
Tiba-tiba
Shinta, anak angkat Aku menarik lengan baju Aku, dan Aku pun tersadar dari
lamunannya, Aku masih tetap berada di warung. Kemudian Shinta mengajak Aku
pulang karena Aku mendapatkan sebuah telegram, maka Aku pun pulang ke rumah.
Sesampainya
di rumah, Aku melihat telegram itu ternyata datang dari Bali yang mengabarkan
ibunya Aku meninggal maka Aku harus segera pulang. Aku pun menulis balasan
telegram itu yang menyatakan ia akan segera pulang. Setelah menulis balasan
telegram itu, tiba-tiba Shinta datang dan menanyakan isi telegram itu, Aku pun
berbohong mengatakan pada Shinta bahwa isi telegram itu dari om yang akan
datang jadi mereka besok akan menjemputnya di stasiun. Setelah
itu, Aku menyuruh Shinta untuk tidur. Ketika Shinta tertidur, Aku pergi ke tempat Normah, seorang
PSK yang biasa Aku kunjungi, dan memberitahu Normah bahwa Aku akan pulang ke
Bali. Setelah mengunjungi Normah, Aku kemudian pulang.
Keesokan
harinya, Aku dan Shinta sudah berada di stasiun dan menunggu kedatangan om yang
tak mungkin datang. Setelah lama menunggu Shinta memberikan kepada Aku uang
kecil dan telegram yang dikira Aku hilang pada saat Aku mengunjungi tempat
Normah tadi malam. Melihat telegram yang diberikan Shinta, Aku menyadari bahwa
Shinta sudah mengetahui apa isi dari telegram tersebut, isi telegram tersebut adalah
ibu Aku sakit keras dan meninta Aku segera pulang. Ternyata Aku juga
menghayalkan bahwa isi telegram yang diterimanya tadi malam adalah bahwa ibunya
sudah meninggal padahal isi telegram yang sebenarnya adalah ibunya sakit keras.
Setelah
mengetahui bahwa Shinta mengetahui isi telegramnya, Aku mengajak Shinta pulang
karena Aku merasa badannya panas, Aku sakit. Setelah dari stasiun Aku pergi ke dokter dan setelah
dari dokter Aku langsung menuju ke kantornya, akan tetapi ketika sampai di
kantornya, pak tua penjaga kantor mengatakan ada yang mencari Aku, Aku tidak
ingin menemui orang yang mencarinya maka ia pun pergi dari kantor ke tempat
sahabatnya Zen untuk menumpang tidur. Setelah tidur di rumah Zen, Aku kembali ke kantor. Di
kantor pak tua penjaga kantor memberikan Aku sebuah bungkusan yang ternyata dari ibunya Aku.
Pada tengah
malam di kantor Aku merasa suhu tubuhnya sangat panas. Keesokan harinya badan Aku penuh dengan bintik-bintik
merah, maka Aku pulang untuk istirahat agar nanti sore ia bisa pergi ke dokter. Setelah dari
dokter dan minum obat akhirnya Aku dapat tidur dan keesokan harinya Aku bangun
sore. Karena merasa sudah sehat, Aku kembali ke kantor dan menyelesaikan cover
story tentang Bali, dan setelah artikelnya selesai, Aku minta cuti untuk pulang.
Setelah mendapat izin, Aku pun mulai membereskan barang-barangnya. Ketika
tiba-tiba pak tua datang dan memberitahunya bahwa ada orang yang mencarinya.
Ketika Aku menemui tamu yang mencarinya, ternyata dia adalah ibu kandung Shinta
yang dahulu tidak menginginkan Shinta karena Shinta adalah anak di luar
nikahnya. Ibu kandung Shinta datang menemui Aku karena ingin mengambil Shinta
kembali. Mendengar itu, Aku pun marah dan tidak terima dengan
permintaan ibu kandung Shinta, saking marahnya Aku segera pulang dan tak
memperdulikan ibu kandung Shinta.
Sesampainya
di rumah, Aku memanggil Shinta dan menjelaskan bahwa ibu kandungnya ingin
mengambilnya kembali, jika Shinta ingin kembali ke ibu kandungnya, maka Shinta
tidak usah lagi menemui Aku lagi. Setelah mengatakan itu, Aku pergi keluar
meninggalkan Shinta di rumah dan pergi menemui Rosa.
Setelah
bertemu dengan Rosa, Aku dan Rosa melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan.
Hari itu Aku dan Rosa sadar bahwa hubungan mereka harus segera berakhir karena
sudah terlalu sering. Pada saat Aku dan Rosa berjalan-jalan, Rosa terlihat luar
biasa murung dan tiba-tiba berteriak ia tidak bisa seperti ini lagi, ia bukan
binatang. Karena takut menarik perhatian, Aku menarik
Rosa ke sebuah gang untuk menenangkan Rosa, namun Rosa berontak dan tidak bisa
dikendalikan lagi, Rosa dalam keadaan sadar sudah menolak Aku, ajaib, setelah
tiga ribu kali pacaran, Rosa hidup dan lepas. Aku bingung karena tokoh
khayalannya Rosa sudah mempunyai kesadaran sendiri, ia tidak bisa lagi
dikendalikan.
Aku
menemukan kembali dirinya di dekat warung langganan, dan pemilik warung
menyatakan tadi Shinta mencarinya, karena itu Aku kemudian pulang ke rumah. Besoknya,
Aku sudah bangun pagi dan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang
ke Bali, Shinta kemudian bangun dan juga ikut mempersiapkan barang-barangnya.
Sebelum keberangkatan Aku dan Shinta ke bandara, ada telegram yang datang. Aku sudah dapat
menebak isinya, telegram itu mengabarkan ibunya Aku telah meninggal. Namun,
rencana sebelumnya untuk pulang tetap dilanjutkan.
Itulah tadi Sinopsis Novel
Telegram karya Putu Wijaya. Semoga bisa bermanfaat untuk pembaca
semuanya.
0 Response to "Sinopsis Novel Telegram karya Putu Wijaya"
Posting Komentar