Sinopsis Novel Burung-Burung Manyar Karya Y.B. Mangunwijaya - Novel Burung-Burung Manyar adalah novel karangan Y.B. Mangunwijaya. Novel ini terbit pertama
kali pada tahun 1981. Novel Burung-burung Manyar merupakan novel sejarah. Sejarah yang
termuat dalam novel ini adalah sejarah Indonesia dari tahun 1934-1978. Tema dari novel ini
adalah Nasionalisme. Latar yang digunakan adalah sejak penjajahan Belanda, penjajahan
Jepang, Perang Kemerdekaan sampai masa Orde Baru.
Novel karya Y.B. Mangunwijaya ini
sering disebut sebagai novel psikologis. Novel ini berkisah tentang anak manusia yang merasa gagal
dalam menjalani kehidupannya karena trauma masa lalunya. Seting cerita zaman
modern dengan latar belakang kehidupan masa revolusi (penjajahan Jepang dan
Belanda) dikisahkan oleh Mangunwijaya dengan sangat apik.
Cerita berpusat pada Sutadewa
(Leo alias Teto), seorang anak kolong, pemuda yang berpendidikan tinggi,
seorang dokter tamatan Universitas Harvard yang menjadi ahli komputer di sebuah
perusahaan besar di Amerika. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga tentara KNIL.
Ayahnya seorang kepala Garnisun II pada masa KNIL, Belanda berpangkat letnan. Maminya
dikenal sebagai wanita indo bernama Marice, seorang wanita yang terkenal
cantik.
Teto berasal dari keluarga yang
cukup terpandang, ayahnya masih keturunan bangsawan keraton, sedangkan ibunya
keturunan Indo-Belanda.
Segala kemauan Teto selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Letnan
Barjabasuki menjabat kepala Garnisun Divisi I di Magelang. Dengan demikian Teto
bebas bergaul dengan anak-anak Belanda maupun Indo-Belanda. Masa kecil teto
benar-benar penuh kebahagiaan. Teto sangat bangga pada ayahnya. Dia juga
bercita-cita menjadi tentara KNIL Belanda seperti ayahnya. Ia percaya bahwa
dengan bergabung dan mengabdi pada KNIL, kehidupannya akan menjadi lebih baik.
Ia akan disegani dan dihormati masyarakat.
Ketika Jepang berhasil mengusir
tentara KNIL,
Teto merasa sangat terpukul. Kehidupan keluarganya menjadi kacau. Ayahnya
ditangkap dan disiksa Jepang, dan hampir saja dibunuh kalau saja ibunya tidak
menyelamatkannya. Komandan tentara Jepang memberi pilihan kepada ibunya:
menjadi wanita penghibur komandan Jepang atau nyawa suaminya melayang.
Terdorong keinginan untuk menyelamatkan nyawa suaminya, terpaksalah Ibu Teto
memilih menjadi wanita penghibur. Berkat pengorbanan ibunya inilah ayah Teto
akhirnya dibebaskan oleh tentara Jepang.
Betapa hancur hati Teto
menyaksikan penderitaan yang dialami kedua orang tuanya. Ia sangat dendam
terhadap tentara Jepang yang telah menghancurkan keluarganya. Ketika kemudian
tentara Jepang pergi dari Indonesia dan Belanda kembali ke Indonesia dengan
berlindung di balik tentara Sekutu, Teto sangat gembira menyambutnya.
Cita-citanya menjadi tentara KNIL bakal menjadi kenyataan. Karena dedikasi dan
kedisiplinannya, Letnan Dua Teto sangat disenangi komandan KNIL. Dalam waktu
dua bulan Teto sudah diangkat menjadi komandan patroli.
Di sisi lain, ibu Teto, Marice
menderita lahir batin karena tak kuasa menghadapi kenyataan hidupnya. Akhirnya
Marice mengalami gangguan jiwa dan menjadi pasien tetap rumah sakit jiwa di
Bogor. Sementara nasib ayah Teto, Barjabasuki juga tidak ketahuan rimbanya.
Menurut mayor Verbruggen, ayahnya telah bergabung dengan tentara Republik dan termasuk
buronan KNIL.
Karena posisi tentara KNIL
lama-lama makin lemah akibat perlawanan rakyat Indonesia, akhirnya Belanda
meninggalkan Indonesia. Betapa malu hati Teto. Dia malu pada dirinya sendiri
mengapa tidak bergabung dengan tentara Republik. Ia malu terhadap kekasihnya,
Larasati atau Atik, teman sepermainannya sejak kecil, yang berjuang demi
bangsanya.
Larasati alias Atik adalah teman
sepermainannya sejak kecil. Ia adalah seorang perempuan modern, seorang anak
kesayangan dan dimanja oleh kedua orang tuanya, lebih-lebih oleh kedua orang pembantu di
rumahnya. Ia anak keluarga yang cukup terpandang. Secara rinci, demikianlah
kisah masa-masa kecil Teto:
Teman-teman Teto sepermainan
ketika kanak-kanak menjadi tercerai-berai setelah tentara Jepang datang dan
tentara KNIL kalah. Sekarang Teto bersama teman-temannya yang sekolah di SMT
(Sekolah Menengah Tinggi = SMA) sering diindoktrinasikan oleh Jepang.
Teto mulai membantu papinya,
mematai-matai dan mengetahui rahasia Mayor Kanagashe pemimpin tentara Jepang,
dengan memasang radio sadapan. Hal ini dapat dilakukan Teto karena Mayor
Kanagashe terbuai oleh gundiknya. Tame Paulin.
Di Jakarta papi Teto ditangkap
oleh Kempetai Jepang. Dari Ibu Antana, sahabat karib maminya, diketahui Teto
pula bahwa maminya pun terpaksa menjadi gundik oknum tentara Jepang, bila nyawa
papinya mau selamat. Perasaan sedih dan kesal Teto tak terkirakan. Papinya
ditangkap, disiksa dan ibunya yang cantik dan yang disayanginya terpaksa
melayani nafsu para oknum tentara Jepang. Sejak itu luka hatihya terhadap
segala yang berbau Jepang mulai berkobar. Sejak itu pula ayah dan ibu Atik
menjadi orang tua angkatnya, karena hanya mereka yang mengerti penderitaan
Teto.
Teto ingin mengikuti jejak
ayahnya menjadi tentara KNIL ditempa oleh rasa dendam dan marahnya kepada
tentara Jepang, dan demi membela papi dan maminya. Leo alias Teto ditangkap
oleh anak buah Mayor Verbruggen, Batalyon NICA, ketika ia berjalan di Pasar
Baru. Setelah dihadapkan kepada komandan, ia menyerahkan dokumen dari maminya
yang menjadi gundik Jepang. Dokumen itu dikirimkan melalui Ibu Antana. Dari Ibu
Antana pula Teto mendapat kabar yang tidak pasti bahwa maminya telah meninggal.
Pada akhir pertemuan itu Mayor
Verbruggen mengangkat Leo menjadi letnan karena Leo mengetahui banyak daerah di
Jakarta. Ternyata pula papi Leo adalah teman Verbruggen ketika Sekolah di
Negeri Belanda. Bahkan maminya, Marice, pernah menjadi kekasih Verbruggen yang
tak dapat dilupakannya.
Dalam tugas kemiliteran pada
saat-saat yang tegang Leo berkunjung ke tempat Atik di Kramat. Seperti sebelumnya, kini telah tumbuh perasaan lain antara Leo (Teto) dengan Atik.
Bahkan hati Bu Antana telah mengharapkan agar Teto dapat menjadi menantunya,
suami Atik. Tetapi sekarang Teto tidak menjumpai seorang pun. Keluarga itu
telah mengungsi. Dari lubang kunci pintu Teto mendapatkan surat Atik. Dari
catatan itu Teto mengetahui bahwa Atik telah ambil bagian dalam perjuangan
pihak republik, yaitu menjadi sekretaris pemerintah RI. Kini perasaan cinta
kasih dan jengkel berpadu dalam dirinya, karena Republik juga merupakan musuh
NICA.
Kunjungan Leo ke tempat Atik
pejuang republik tercium oleh NEFIS (Netherlands
expeditionary Forces Intelligence Service = Intel Belanda) sehingga ia
diancam Mayor Verbruggen. Dalam dialognya dengan sang Mayor diterimanya kabar
bahwa papinya Kapten Basuki masih hidup. Para Kempetai Jepang itu dilarikan
oleh orang-orang Republik, termasuk Kapten Basuki.
Pada saat yang lain ketika Leo
datang ke Kramat ke rumah Ibu Antana, Atik terkejut dan pingsan setelah melihat
seorang tentara NICA datang mengendap ke rumahnya. Setelah Atik siuman perasaan
Leo (Teto) tak menentu oleh cinta dan kesal. Dilemparkannya stengun dan
pistolnya serta pulang tancap gas mobil jipnya.
Tahun 1946 terjadi hal yang
membingungkan Teto. Kekuasaan Republik dengan kesigapan dan kedisiplinan
tentaranya mulai terlihat nyata. Belanda mengingkari perundingan. Serangan
mereka mulai membabi buta. Pesawat terbang Belanda mengambil sasaran di tepi
sawah. Atik menyaksikan sendiri ayahnya gugur dalam serangan itu. Yogyakarta
diduduki Belanda. Banyak kejadian yang meresahkan masyarakat. Banyak orang
gadungan yang mencari kesempatan berbuat tidak senonoh. Dalam pergolakan itu
Jenderal Spoor mati. Aksi militer Belanda tamat riwayatnya dan hiduplah
Republik.
Teto terus berusaha menyusul
Verbruggen. Rupanya Verbruggen memang mencari seseorang setelah mendapat berita
dari intelijen Belanda. Marice ditemukan di Rumah Sakit Syaraf. Marice telah
berubah ingatan karena penderitaan batin yang tak tertahankan. Ucapannya yang
selalu berulang ialah Segalanya telah kuberikan kepada mereka, tapi mereka
ingkar janji. Betapa hancur perasaan Leo dan Verbruggen. Perasaan Leo hancur
karena penderitaan maminya tercinta, sedang perasaan Verbruggen hancur karena
Marice tak lain adalah kekasih yang sangat dicintainya, yang menyebabkan ia
sampai sekarang tidak menikah.
Penyerahan kedaulatan kepada RI
sebagai hasil KMB di Den Haag telah berlangsung. Atik dan ibunya berziarah ke
makam ayahnya. Pikiran Atik kacau antara kemenangan Republik dan kekasihnya,
Teto, tentara KNIL, yang dikenal sebagai pengkhianat bangsa. Tapi ia tetap
memaklumi semua arti dan perasaan Teto terhadapnya. Mengapa Teto seorang KNIL
yang justru melemparkan Stengun dan pistol tanpa mengganggunya kendati Teto
tahu bahwa ia pejuang Republik.
Berpuluh tahun kemudian setelah
kemerdekaan RI Teto berziarah ke makam maminya di Magelang. Kesempatan itu
digunakannya pula untuk melihat tempat-tempat kenangan ketika ia masih
kanak-kanak yang menjalani kenangannya rasa bahagia dengan orang tuanya. Ia
tinggal di rumah KRT Prajakusuma, seorang kepala desa.
Dipaksakannya untuk menyaksikan
bekas kekasihnya Nyonya Yanakatamsi yang tidak lain adalah Larasati alias Atik
mempertahankan disertasi untuk mendapat gelar doktor. Larasati telah menjabat
Kepala Direktorat Pelestarian Alam. Ia akan mempertahankan disertasi untuk
mendapatkan gelar doktor Biologi. Kini ia telah menjadi istri seorang dekan
fakultas kedokteran. Tesis yang akan dipertahankannya berjudul “Jati diri dan
Bahasa Citra dalam Struktur Komunikasi Varietas Burung Ploceus Manyar”.
(Ploceus Manyar = Burung-burung Manyar). Semua pertanyaan yang diajukan
profesor penguji dapat dijawab Dra. Larasati Yanakatamsi dengan tepat dan jitu.
Jawabannya menyangkut kehidupan, kemanusiaan, kemasyarakatan, kecintaan, kasih
sayang, komunikasi, dan hubungan generasi.
Teto merasa betul bahwa jawaban
Atik dalam sidang senat itu tepat mengenai dirinya selama ini, sekalipun
Atik
tidak mengetahui bahwa ia turut hadir dalam sidang pengujian itu. Ia sadar akan
kekeliruannya selama ini. Ia pulang lebih dahulu sebelum sidang selesai.
Kehadiran semua tamu dapat
diketahui. Alamat Teto pun diketahui. Yanakatamsi bersama istri datang ke rumah
KRT Prajakusuma. Mereka ingin berjumpa. dengan Teto. Pertemuan itu sangat
mengharukan, karena Teto dirasakan sebagai kakak dan sekaligus kekasih oleh Nyonya
Yanakatamsi. Namun Yanakatamsi penuh pengertian. Pertemuan itu benar-benar
menggembirakan dan mengharukan.
Suami Atik sudah lama mengenal
nama Teto dari Atik sendiri. Bahkan perkenalan Yanakatamsi dengan Larasati
berawal dari pertemuan mereka karena Atik sering diajak ibunya berziarah dan
membersihkan roakam Marice, mami Teto. Tetap akhirnya diajak tinggal bersama di
rumah keluarga Larasati.
Teto bersaudara layaknya dengan
Atik dan suaminya. Namun kenangan lama tetap sukar mereka lupakan. Antara
sandiwara dan keterusterangan sukar dielakkan. Dalam pada itu, keberanian Teto
menyoroti penyelewengan perusahaan tempat ia bekerja sukar pula ditahannya,
menyebabkan ia diberhentikan dari Pasific Oil Wells Company.
Hubungan Teto dengan keluarga
Atik terlihat baik. Sesekali masih terbayang pada Ibu Antana mengapa bukan Teto
menantunya. Demikian pula Atik tetap mendambakan keperkasaan Teto di samping
suami dan ketiga orang anaknya. Kemesraan batinnya dengan Teto tetap mengendap
dalam lubuk hatinya. Namun Teto yang telah memiliki kesadaran tetap.berupaya
agar batas keduanya tetap terjaga.
Dalam perjalanan menunaikan ibadah
haji, musibah menimpa Yanakatamsi dan istrinya. Pesawat yang mereka tumpangi
menabrak bukit di Colombo. Mereka hanya pulang nama. Ketiga anak mereka menjadi yatim
piatu. Peristiwa ini akhirnya membuat Teto menjadi ayah ketiga anak Larasati
dengan Ibu Antana sebagai nenek mereka
0 Response to "Sinopsis Novel Burung-Burung Manyar Karya Y.B. Mangunwijaya"
Posting Komentar