Di bawah ini adalah bahan kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita yang akan dilombakan pada LOMBA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (LBSI) TINGKAT SMP/MTs dan SMA/SMK/MA SE-WILAYAH III CIREBON yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMBASI) Universitas Wiralodra Indramayu.
LOMBA
BACA PUISI
SAJAK
PERTEMUAN MAHASISWA
Karya: WS Rendra
Matahari terbit pagi
ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kaki coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kaki coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.
Lalu kini ia dua
penggalah tingginya.
Dan dia menjadi saksi kita berkumpul di sini
Dan dia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan.
Kita bertanya:
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik dapat berlaga.
Orang berkata “Kami ada maksud baik”
Dan kita bertanya: “Maksud baik buat siapa?”
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik dapat berlaga.
Orang berkata “Kami ada maksud baik”
Dan kita bertanya: “Maksud baik buat siapa?”
Ya! ada nan jaya, ada
nan terhina
Ada nan bersenjata, ada nan terluka
Ada nan duduk, ada nan diduduki
Ada nan berlimpah, ada nan terkuras.
Dan kita di loka ini bertanya:
“Maksud baik saudara buat siapa?”
Saudara berdiri di pihak nan mana?”
Ada nan bersenjata, ada nan terluka
Ada nan duduk, ada nan diduduki
Ada nan berlimpah, ada nan terkuras.
Dan kita di loka ini bertanya:
“Maksud baik saudara buat siapa?”
Saudara berdiri di pihak nan mana?”
Kenapa maksud baik
dilakukan
tetapi makin banyak petani nan kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan nan luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan nan diimpor
tidak cocok buat petani nan sempit tanahnya.
tetapi makin banyak petani nan kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan nan luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan nan diimpor
tidak cocok buat petani nan sempit tanahnya.
Tentu kita bertanya :
“Lantas maksud baik saudara buat siapa?”
Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara nan panas kita juga bertanya:
Kita ini dididik buat memihak nan mana?
Ilmu-ilmu nan diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan?
Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tak akan mereda.
Akan hayati di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.
Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara nan panas kita juga bertanya:
Kita ini dididik buat memihak nan mana?
Ilmu-ilmu nan diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan?
Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tak akan mereda.
Akan hayati di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.
Dan esok hari matahari
akan terbit kembali.
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samudra.
Di bawah matahari ini kita bertanya:
Ada nan menangis, ada nan mendera.
Ada nan habis, ada nan mengikis.
Dan maksud baik kita berdiri di pihak nan mana!
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samudra.
Di bawah matahari ini kita bertanya:
Ada nan menangis, ada nan mendera.
Ada nan habis, ada nan mengikis.
Dan maksud baik kita berdiri di pihak nan mana!
SAJAK
SEONGGOK JAGUNG
Karya: WS Rendra
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu
Sang pemuda melihat ladang
Ia melihat petani
Ia melihat panen
Dan suatu hari subuh
Para wanita dengan gendongan
Pergi ke pasar
Dan ia juga melihat
Suatu pagi hari
Di dekat sumur
Gadis-gadis bercanda
Sambil menumbuk jagung
Menjadi maizena
Sedang di dalam dapur
Tungku-tungku menyala
Di dalam udara murni
Tercium bau kue jagung
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
Otak dan tangan
Siap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda tamat S.L.A.
Tak ada uang, tak bisa jadi mahasiswa
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya
Ia memandang jagung itu
Dan ia melihat dirinya terlunta-lunta
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik
Ia melihat sepasang sepatu kenes
di balik etalase
Ia melihat sainganya naik sepeda motor
Ia melihat nomer-nomer lotere
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal
Seonggok jagung ia di kamar
Tidak menyangkut pada akal
Tidak akan menolongnya
Seonggok jagung di kamar
Tak akan menolong seorang pemuda
Yang pandangan hidupnya berasal dari buku
Dan tidak dari kehidupan
Yang tidak terlatih dalam metode
Dan hanya penuh hafalan kesimpulan
Yang hanya terlatih sebagai pemakai
Tatapi kurang latihan bebas berkarya
Pendidikan telah memisahkanya dari kehidupanya
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalanya??
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibu kota
Kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“di sini aku merasa asing dan sepi”
Dan seorang pemuda
Yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu
Sang pemuda melihat ladang
Ia melihat petani
Ia melihat panen
Dan suatu hari subuh
Para wanita dengan gendongan
Pergi ke pasar
Dan ia juga melihat
Suatu pagi hari
Di dekat sumur
Gadis-gadis bercanda
Sambil menumbuk jagung
Menjadi maizena
Sedang di dalam dapur
Tungku-tungku menyala
Di dalam udara murni
Tercium bau kue jagung
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
Otak dan tangan
Siap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda tamat S.L.A.
Tak ada uang, tak bisa jadi mahasiswa
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya
Ia memandang jagung itu
Dan ia melihat dirinya terlunta-lunta
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik
Ia melihat sepasang sepatu kenes
di balik etalase
Ia melihat sainganya naik sepeda motor
Ia melihat nomer-nomer lotere
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal
Seonggok jagung ia di kamar
Tidak menyangkut pada akal
Tidak akan menolongnya
Seonggok jagung di kamar
Tak akan menolong seorang pemuda
Yang pandangan hidupnya berasal dari buku
Dan tidak dari kehidupan
Yang tidak terlatih dalam metode
Dan hanya penuh hafalan kesimpulan
Yang hanya terlatih sebagai pemakai
Tatapi kurang latihan bebas berkarya
Pendidikan telah memisahkanya dari kehidupanya
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalanya??
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibu kota
Kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“di sini aku merasa asing dan sepi”
PELAJARAN TATA BAHASA DAN MENGARANG
Karya: Taufik Ismail
“Murid-murid, pada hari
Senin ini
Marilah kita belajar tatabahasa
Dan juga sekaligus berlatih mengarang
Bukalah buku pelajaran kalian
Halaman enam puluh sembilan
“Ini ada kalimat menarik hati, berbunyi
‘Mengeritik itu boleh, asal membangun’
Nah anak-anak, renungkanlah makna ungkapan itu
Kemudian buat kalimat baru dengan kata-katamu sendiri.”
Demikianlah kelas itu sepuluh menit dimasuki sunyi
Murid-murid itu termenung sendiri-sendiri
Ada yang memutar-mutar pensil dan bolpoin
Ada yang meletakkan ibu jari di dahi
Ada yang salah tingkah, duduk gelisah
Memikirkan sejumlah kata yang bisa serasi
Menjawab pertanyaan Pak Guru ini
“Ayo siapa yang sudah siap?”
Maka tak ada seorang mengacungkan tangan
Kalau tidak menunduk sembunyi dari incaran guru
Murid-murid itu saling berpandangan saja
Akhirnya ada seorang disuruh maju ke depan
Dan dia pun memberi jawaban
“Mengeritik itu boleh, asal membangun
Membangun itu boleh, asal mengeritik
Mengeritik itu tidak boleh, asal tidak membangun
Membangun itu tidak asal, mengeritik itu boleh tidak
Membangun mengeritik itu boleh asal
Mengeritik membangun itu asal boleh
Mengeritik itu membangun
Membangun itu mengeritik
Asal boleh mengeritik, boleh itu asal
Asal boleh membangun, asal itu boleh
Asal boleh itu mengeritik boleh asal
Itu boleh asal membangun asal boleh
Boleh itu asal
Asal itu boleh
Boleh boleh
Asal asal
Itu itu
Itu.”
“Nah anak-anak, itulah karya temanmu
Sudah kalian dengarkan ‘kan
Apa komentar kamu tentang karyanya tadi?”
Kelas itu tiga menit dimasuki sunyi
Tak seorang mengangkat tangan
Kalau tidak menunduk di muka guru
Murid-murid itu cuma berpandang-pandangan
Tapi tiba-tiba mereka bersama menyanyi:
“Mengeritik itu membangun boleh asal
Membangun itu mengeritik asal boleh
Bangun bangun membangun kritik mengeritik
Mengeritik membangun asal mengeritik
“Dang ding dung ding dang ding dung
Ding dang ding dung
Dang ding dung ding dang ding dang
Ding dang ding dung.”
“Anak-anak, bapak bilang tadi
Mengarang itu harus dengan kata-kata sendiri
Tapi tadi tidak ada kosa kata lain sama sekali
Kalian cuma mengulang bolak-balik yang itu-itu juga
Itu kelemahan kalian yang pertama
Dan kelemahan kalian yang kedua
Kalian anemi referensi dan melarat bahan perbandingan
Itu karena malas baca buku apalagi karya sastra.”
“Wahai Pak Guru, jangan kami disalahkan apalagi dicerca
Bila kami tak mampu mengembangkan kosa kata
Selama ini kami ‘kan diajar menghafal dan menghafal saja
Mana ada dididik mengembangkan logika
Mana ada diajar berargumentasi dengan pendapat berbeda
Dan mengenai masalah membaca buku dan karya sastra
Pak Guru sudah tahu lama sekali
Mata kami rabun novel, rabun cerpen, rabun drama dan rabun puisi
Tapi mata kami ‘kan nyalang bila menonton televisi.”
1997
Marilah kita belajar tatabahasa
Dan juga sekaligus berlatih mengarang
Bukalah buku pelajaran kalian
Halaman enam puluh sembilan
“Ini ada kalimat menarik hati, berbunyi
‘Mengeritik itu boleh, asal membangun’
Nah anak-anak, renungkanlah makna ungkapan itu
Kemudian buat kalimat baru dengan kata-katamu sendiri.”
Demikianlah kelas itu sepuluh menit dimasuki sunyi
Murid-murid itu termenung sendiri-sendiri
Ada yang memutar-mutar pensil dan bolpoin
Ada yang meletakkan ibu jari di dahi
Ada yang salah tingkah, duduk gelisah
Memikirkan sejumlah kata yang bisa serasi
Menjawab pertanyaan Pak Guru ini
“Ayo siapa yang sudah siap?”
Maka tak ada seorang mengacungkan tangan
Kalau tidak menunduk sembunyi dari incaran guru
Murid-murid itu saling berpandangan saja
Akhirnya ada seorang disuruh maju ke depan
Dan dia pun memberi jawaban
“Mengeritik itu boleh, asal membangun
Membangun itu boleh, asal mengeritik
Mengeritik itu tidak boleh, asal tidak membangun
Membangun itu tidak asal, mengeritik itu boleh tidak
Membangun mengeritik itu boleh asal
Mengeritik membangun itu asal boleh
Mengeritik itu membangun
Membangun itu mengeritik
Asal boleh mengeritik, boleh itu asal
Asal boleh membangun, asal itu boleh
Asal boleh itu mengeritik boleh asal
Itu boleh asal membangun asal boleh
Boleh itu asal
Asal itu boleh
Boleh boleh
Asal asal
Itu itu
Itu.”
“Nah anak-anak, itulah karya temanmu
Sudah kalian dengarkan ‘kan
Apa komentar kamu tentang karyanya tadi?”
Kelas itu tiga menit dimasuki sunyi
Tak seorang mengangkat tangan
Kalau tidak menunduk di muka guru
Murid-murid itu cuma berpandang-pandangan
Tapi tiba-tiba mereka bersama menyanyi:
“Mengeritik itu membangun boleh asal
Membangun itu mengeritik asal boleh
Bangun bangun membangun kritik mengeritik
Mengeritik membangun asal mengeritik
“Dang ding dung ding dang ding dung
Ding dang ding dung
Dang ding dung ding dang ding dang
Ding dang ding dung.”
“Anak-anak, bapak bilang tadi
Mengarang itu harus dengan kata-kata sendiri
Tapi tadi tidak ada kosa kata lain sama sekali
Kalian cuma mengulang bolak-balik yang itu-itu juga
Itu kelemahan kalian yang pertama
Dan kelemahan kalian yang kedua
Kalian anemi referensi dan melarat bahan perbandingan
Itu karena malas baca buku apalagi karya sastra.”
“Wahai Pak Guru, jangan kami disalahkan apalagi dicerca
Bila kami tak mampu mengembangkan kosa kata
Selama ini kami ‘kan diajar menghafal dan menghafal saja
Mana ada dididik mengembangkan logika
Mana ada diajar berargumentasi dengan pendapat berbeda
Dan mengenai masalah membaca buku dan karya sastra
Pak Guru sudah tahu lama sekali
Mata kami rabun novel, rabun cerpen, rabun drama dan rabun puisi
Tapi mata kami ‘kan nyalang bila menonton televisi.”
1997
POTRET DI BERANDA
Karya: Taufik Ismail
Di beranda rumah
nenekku, di desa Baruh
Potretku telah
tergantung 26 tahun lamanya
Bersama gambar-gambar
sulaman ibuku
Dibuatnya tatkala masih
perawan
Di dapur rumah nenekku, nenekku renta
Di dapur rumah nenekku, nenekku renta
Tergolek drum tua
pemasak kerupuk kulit
Di atasnya sepasang
tanduk hitam berdebu
Kerbau bajak kesayangan
kakekku
Kerupuk kulit telah mengirim ibuku
Kerupuk kulit telah mengirim ibuku
Sekolah ke kota, jadi
guru
Padi, lobak dan kentang
ditanam kakekku
Yang disulap subur
dalam hidayat
Dijunjung dan dipikul
ke pasar
Dalam dingin dataran
tinggi
Karena ibuku yang mau
jadi guru
Dan ibuku bertemu ayahku
Dan ibuku bertemu ayahku
Yang dikirim nenekku ke
surau menyabit ilmu
Dengan ikan kolam,
bawang dan wortel
Di ujung cangkul
kakekku kukuh
Yang kembang dan berisi
dalam rahmat
Terbungkuk-bungkuk
dijunjung di hari pekan
Karena ayahku mau jadi
guru
Maka lahirlah kami berenam
Maka lahirlah kami berenam
Dalam rahman
Dalam kesayangan
Dalam kesukaran
Di beranda rumah
nenekku, di desa Baruh
Potretku telah
tergantung 26 tahun lamanya
Bersama gambar-gambar
buatan ibuku
Disulamnya tatkala
masih perawan.
(1963)
SURAT DARI IBU
Karya: Asrul Sani
Karya: Asrul Sani
Pergi ke dunia anak-anaku sayang
pergi ke hidup bebas!
Sesama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"
JANGAN TANGGUNG JANGAN KEPALANG
Karya: Sutan Takdir Alisyahbana
Jangan tanggung jangan kepalang
Bercipta mencipta
Bekerja memuja
Berangan mengawan,
Berperang berjuang.
Mengapa bimbang berhati walang
Berhenti tertegun langkah tertahan
Takut percuma segala kerja
Sangsi berharga apa dipuja?
Wahai teman
Merata buih di tepi pasir
Tetapi gelombang mengulang
Gairah mengulang menuju teluk
Selara tua gugur ke tanah
Pucuk muda tertawa mengorak sela
Keranda muram diusung ke makam,
Jejak muda bersumpah baka,
Cinta gairah hati remaja.
Lenyapkan sangsi, lenyapkan ngeri,
Indah gelombang mengejar pantai,
Indah pucuk menjelma rupa,
Indah jejaka memuja cinta,
Benar, indah segala hidup,
Menyerah tenaga menurut hasrat,
Tiada tanggung tiada kepalang
(Tonggak 1, 1987)
LANGIT DI MANA-MANA
Karya: Abdul Hadi W. M.
Langit berjalan atas pohon-pohon
Di mana-mana bayangan mereka di atas air, di atas pasir dan
gelap
Bintang-bintang seperti lampu-lampu yang ditaruh para
nelayan dan bunyi-bunyian
Ditabuh senja pada batu karang lapar semesta itu, harus
waktu!
Dan awan cair menembus dinding hatimu
Ayolah burung, kau baringkan tubuhmu
Tak ada bulan, tak ada nyanyian, bagi tumbuhan di bumi
Kami kan tidurkan kamu pada ranjang kayu
Muara sungai dan musim kemarau
Ayolah buyung kau tenbangkan pucung sebelum tidur
Naik laut atas mimpimu, putri-putri buih di atas badan
Tengah malam dan jika bintang-bintang menembus sunyi para
nelayan
Perahu-perahu dagang yang tua, membersihkan laut, bayangan
Mereka di mana-mana. Dan gelap
Ayolah buyung tidur. Ombak sudah siap menelan lelahmu. Dan
dongengmu teramat bagus
Seperti penunggu muara sungai yang ramah itu
Dan bergegaslah pergi, ke mana-mana
Sebab langit di mana-mana. Dan mimpimu di mana-mana
Tanah air di mana-mana
(Tonggak 1, 1987)
RENUNGAN BAPAK GURU
Karya: Eka Budianta
Buat apa pendidikan, aku bertanya
Mengajarmu kenal yang agung, jawab gunung
Agar kau tahu kekekalan, kata langit
Bisa menikmati keindahan, tambah matahari
Supaya tahu keburukan, seru hutan
Paham pada diri sendiri, siul burung
Dan bikin kau dinamis, bisik angin
Apa manfaatnya bagiku, aku bertanya
Supaya pikiranmu jernih, ujar kolam
Dan jiwamu berseri, bujuk teratai
Aku tak paham juga mengapa mesti begitu
Supaya kau mencintai hidup, bentak pohon
Tahu kebebasan dan keterbatasan, nasihat bulan
Tak puas pada sebuah penjelasan itu aku tidur
Esok harinya aku bangun dan tak bertanya lagi
Tapi, mengapa engkau bangun? Tanya jendela
Untuk apa kau hidup? Desak udara
Mengapa kau termangu? Hardik batu-batu
Kau ingin mati ya? Ejek bunga-bunga
Bagaimana aku bisa menjawab mereka
Bapak guru cuma bisa bertanya-tanya
GURU
Karya: Kahlil Gibran
Karya: Kahlil Gibran
Barang siapa mahu
menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan
sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan
sebelum mengajar dengan kata-kata.
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri
dengan memperbetulkan
perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain
KRAWANG-BEKASI
Karya: Chairil Anwar
Kami yang kini
terbaring antara Krawang-Bekasi
Tidak bisa berteriak
“merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang
tidak lagi mendengar deru kami,
Terbayang kami maju
mendegap hati?
Kami bicara padamu
dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa
dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang
tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa
yang kami bisa
Tapi kerja belum
selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang
berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang
tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang
untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk
apa-apa
Kami tidak tahu,
kami tidak bisa berkata
Kaulah sekarang yang
berkata
Kami bicara padamu
dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan
jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa
kami
Menjaga bung karno
Menjaga bung hatta
Menjaga bung sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di
garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal
tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring
antara Krawang-Bekasi
(1948)
PERSETUJUAN
DENGAN BUNG KARNO
Karya: Chairil Anwar
Ayo! Bung karno kasih
tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama
dengan bicaramu
Dipanggil diatasa
apimu, digarami lautmu
Dari mulai tanggal 17
agustus 1945
Aku melangkah ke depan
berada rapat di sisimu
Aku serangi api aku
sekarang laut
Bung karno! Kau dan aku
satu zat satu urat
Di zatmu di zatku
kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku
kapal-kapal kita berontak & berlabuh
(1948)
PRAJURIT
JAGA MALAM
Karya: Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak
tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang
lincah yang tua-tua keras,
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan
bintang-bintangnya
Kepastian
Ada di sisiku selama
menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka
yang berani hidup
Aku suka pada mereka
yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi
mimpi, terlucut debu….
Waktu jalan. Aku tidak
tahu apa nasib waktu!
(1948)
TERKENANG CELANA PAK GURU
Karya: Joko Pinurbo
Masih pagi sekali, Bapak Guru sudah siap di kelas.
Kepalanya yang miskin dan merana terkantuk-kantuk,
kemudian terkulai di atas meja.
Kami, anak-anak yang bengal dan nakal, beriringan masuk
sambil mengucapkan: “Selamat pagi, Bapak Guru.”
Bapak Guru tambah nyenyak. Dengkur dan air liurnya
seakan mau mengatakan: “Bapak sangat lelah.”
Hari itu mestinya pelajaran Sejarah. Bapak Guru telah berjanji
menceritakan kisah para pahlawan yang potretnya terpampang
di seluruh ruang. Tapi kami tak tega membangunkannya.
Kami baca di papan tulis: “Baca halaman 10 dan seterusnya.
Hafalkan semua nama dan peristiwa.”
Sudah siang, Bapak Guru belum juga siuman.
Hanya rits celananya yang setengah terbuka
seakan mau mengatakan: “Bapak habis lembur semalam.”
Ada yang cekikikan. Ada yang terharu dan mengusap matanya
yang berkaca-kaca. Ada pula yang lancang membelai-belai
gundulnya sambil berkata: “Kasihan kepala
yang suka ikut penataran ini.”
Sekian tahun kemudian kami datang mengunjungi
seorang sahabat yang sedang tidur di dalam makam
di bekas lahan sekolah kami. Kami lihat seorang lelaki tua
terbungkuk-bungkuk membukakan pintu kuburan.
“Silakan,” katanya.
“Dia Pak Guru kita itu!” temanku berseru.
“Kau ingat rits celananya yang setengah terbuka?”
“Tenang. Jangan mengusik ketenteramannya,”
aku memperingatkan.
“Dia pasti damai dan bahagia di tempat yang begini bersih
dan tenang,” kata temanku sambil menunjuk nisan sahabatnya.
“Kelak aku juga ingin dikubur di sini,” sambungnya.
“Ah, jangan berpikir yang bukan-bukan,” timpalku.
Sementara si penjaga kuburan yang celananya congklang
dan rambutnya sudah memutih semua diam-diam
mengawasi kami dari balik pohon kamboja.
(1997)
Kepalanya yang miskin dan merana terkantuk-kantuk,
kemudian terkulai di atas meja.
Kami, anak-anak yang bengal dan nakal, beriringan masuk
sambil mengucapkan: “Selamat pagi, Bapak Guru.”
Bapak Guru tambah nyenyak. Dengkur dan air liurnya
seakan mau mengatakan: “Bapak sangat lelah.”
Hari itu mestinya pelajaran Sejarah. Bapak Guru telah berjanji
menceritakan kisah para pahlawan yang potretnya terpampang
di seluruh ruang. Tapi kami tak tega membangunkannya.
Kami baca di papan tulis: “Baca halaman 10 dan seterusnya.
Hafalkan semua nama dan peristiwa.”
Sudah siang, Bapak Guru belum juga siuman.
Hanya rits celananya yang setengah terbuka
seakan mau mengatakan: “Bapak habis lembur semalam.”
Ada yang cekikikan. Ada yang terharu dan mengusap matanya
yang berkaca-kaca. Ada pula yang lancang membelai-belai
gundulnya sambil berkata: “Kasihan kepala
yang suka ikut penataran ini.”
Sekian tahun kemudian kami datang mengunjungi
seorang sahabat yang sedang tidur di dalam makam
di bekas lahan sekolah kami. Kami lihat seorang lelaki tua
terbungkuk-bungkuk membukakan pintu kuburan.
“Silakan,” katanya.
“Dia Pak Guru kita itu!” temanku berseru.
“Kau ingat rits celananya yang setengah terbuka?”
“Tenang. Jangan mengusik ketenteramannya,”
aku memperingatkan.
“Dia pasti damai dan bahagia di tempat yang begini bersih
dan tenang,” kata temanku sambil menunjuk nisan sahabatnya.
“Kelak aku juga ingin dikubur di sini,” sambungnya.
“Ah, jangan berpikir yang bukan-bukan,” timpalku.
Sementara si penjaga kuburan yang celananya congklang
dan rambutnya sudah memutih semua diam-diam
mengawasi kami dari balik pohon kamboja.
(1997)
NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA
PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA
Karya: Taufik Ismail
PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA
Karya: Taufik Ismail
Jika adalah yang harus kaulakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.
SAJAK IBU
Karya: Wiji Thukul
ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara
ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban Tuhan
membangkitkan haru insan
dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan
solo, 1986
ANAK-ANAK
INDONESIA
Karya: Ahmadun Yosi
Herfanda
Kehilangan ladang di
kampung mereka
Anak-anak Indonesia
merangkak
Di lorong-lorong gelap
kota
Menggelepar dalam
gubuk-gubuk tanpa jendela
Anak-anak Indonesia,
akan digiring ke manakah mereka
Bagai berjuta bebek
mereka bersuara
Menyanyi lagu tanpa
syair dan nada
Sebelum matahari
terbit, anak-anak Indonesia
Berderet di tepi-tepi
jalan raya, menggapai-gapaikan
Tangan mereka ke
gedung-gedung berkaca
Yang selalu tertutup
pintu-pintunya
Dari pagi hingga sore mereka
antre lowongan kerja
Tapi lantas dibuang ke
daerah transmigrasi
Terusir dari tanah
kelahiran (demi bendungan
dan lapangan golf,
katanya) anak-anak Indonesia
tercecer di pasar-pasar
kota, di kaki-kaki hotel,
dan biro-biro ekspor
tenaga kerja
Anak-anak Indoesia,
akan dibawa ke manakah
Ketika bangku-bangku
sekolah bukan lagi dewa
yang bisa menolong
nasib mereka?
DARI SEORANG GURU
KEPADA MURID-MURIDNYA
Karya: Hartoyo Andangjaya
Apakah yang kupunya,
anak-anakku
selain buku-buku dan
sedikit ilmu
sumber pengabdian
kepadamu
Kalau di hari Minggu
engkau datang ke rumahku
aku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di
sana
dan meja tulis
sederhana
dan jendela-jendela
yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan
bercerita
tentang hidup di rumah
tangga
Ah, tentang ini aku tak
pernah bercerita
depan kelas, sedang
menatap wajah-wajahmu remaja
- horison yang selalu
biru bagiku -
karena kutahu,
anak-anakku
engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih
dari dosa
PAHLAWAN
TAK DIKENAL
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda
SAJAK PALSU
Karya: Agus R. Sarjono
Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hokum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian
menjadi guru, ilmuwan dan seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakat pun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu
LOMBA
BACA BERITA
Salah Alamat, Keluarga Baru Tahu
Wanipah Batal Dihukum Mati
TKI asal Indramayu,
Jawa Barat yang bekerja di China, Wanipah, divonis hukuman mati oleh pengadilan
setempat dengan tuduhan membawa narkoba jenis heroin seberat 99,72 gram.
Kasusnya bermula saat ada seseorang yang menitipkan barang kepada Wanipah di Bandara Xiaoshan, Huangzhou, China.
Ternyata vonis yang
jatuh pada 2011 sudah dibatalkan, namun belum diketahui pihak keluarga karena
ada salah komunikasi antara Kementerian Luar Negeri dengan kuasa hukum keluarga
Wanipah. Surat yang dikirim Kemlu pada 2013 ternyata salah alamat. Padahal
dalam surat itu dijelaskan bahwa Wanipah mendapat keringanan hukuman dari hukuman
mati menjadi seumur hidup.
Iskandar menerangkan, setelah dirinya memeriksa ke Kemlu terkait perkembangan kasus Wanipah, ternyata surat yang salah alamat sudah diterbitkan sejak 25 Oktober 2013. Namun karena salah alamat, surat itu kembali ke Kemlu.
Iskandar menerangkan, setelah dirinya memeriksa ke Kemlu terkait perkembangan kasus Wanipah, ternyata surat yang salah alamat sudah diterbitkan sejak 25 Oktober 2013. Namun karena salah alamat, surat itu kembali ke Kemlu.
"Kan aneh bisa
salah alamat. Data warga negaranya sendiri yang di dalam negeri saja enggak
valid, bagaimana yang di luar negeri. Surat itu balik lagi ke Kemlu karena
salah alamat, tapi enggak dikirim ulang ke alamat lainnya. Sampai akhirnya
keluarga datang ke Jakarta untuk meminta bantuan," terang Iskandar.
Pada surat Nomor
21879/WNI/10/2013/65 yang berhasil dikonfirmasi kuasa hukum Wanipah, tertera pada angka 4 bahwa Wanipah
telah diringankan hukumannya dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.
Keputusan itu dikeluarkan pada 26 September 2013.
"Jadi di surat itu
Wanipah mendapat keringanan jadi seumur hidup. Diputus oleh Pengadilan Tinggi
Provinsi Zhejiang oleh hakim bernama Ren Gengfeng. Ini kabar baik untuk kita
semua," pungkas dia.
(sumber:
news.liputan6.com)
Tiga Alasan
JK Mau Bersaksi untuk Eks Bupati Indramayu Yance
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memiliki 3 alasan kenapa dirinya
bersedian untuk menjadi saksi bagi mantan Bupati Indramayu Irianto MS
Syafiuddin atau Yance, yang didakwa melakukan korupsi pembebasan lahan seluas
82 hektare untuk pembangunan PLTU I di Sumur Adem, Indramayu, Senin
(13/4/2015).
"Pak JK memberi kesaksian karena ingin
menunjukkan ini bukan kerugian negara," kata Juru Bicara Wakil Presiden
Husain Abdullah, di Jakarta.
"Karena pelaksanaan pembebasan lahan serta
pembayaran proyek lebih cepat dari rencana, harga tidak melebihi dari anggaran
PLN, maka pelaksanaan proyek menguntungkan negara dan dalam kunjungan ke
Indramayu saya sebut Yance melayani dengan cepat," ucap Husain menirukan
JK.
Husain menjelaskan proses pembebasan lahan dan pembangunan pembangkit juga berlangsung cepat, hanya 2,5 tahun. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak menemukan adanya kerugian negara.
Husain menjelaskan proses pembebasan lahan dan pembangunan pembangkit juga berlangsung cepat, hanya 2,5 tahun. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak menemukan adanya kerugian negara.
"Sehingga PLTU Indramayu bisa dengan cepat
dinikmati rakyat. Dan menurut BPK menguntungkan negara Rp 17 triliun karena
subsidi BBM berkurang setelah pembangkit ini dengan cepat beroperasi,"
ungkap dia.
Alasan kedua, lanjut Husain, mantan Ketua Umum
Golkar itu tidak mau kasus yang menimpa Yance membuat pejabat lain takut untuk
mengambil keputusan. "Agar staf pemerintahan jangan ragu mengambil
tindakan sepanjang sesuai aturan," imbuh dia.
"Alasan terakhir, atasan bertanggungjawab
atas keputusan dan perintah kepada staf," pungkas Husain.
Dasar untuk pembangunan PLTU Indramayu ini adalah Perpres No 71 Tahun 2006. PLTU tersebut memiliki kapasitas daya sebesar 3 x 330 MW dengan nilai kontrak mencapai Rp 12 triliun.
Dasar untuk pembangunan PLTU Indramayu ini adalah Perpres No 71 Tahun 2006. PLTU tersebut memiliki kapasitas daya sebesar 3 x 330 MW dengan nilai kontrak mencapai Rp 12 triliun.
Yance ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan
Agung sejak 13 September 2010 dalam dugaan tindak pidana korupsi pembebasan
lahan seluas 82 hektare untuk pembangunan PLTU I di Indramayu senilai Rp 42
miliar.
(sumber: liputan6.com)
Jokowi Ikut Panen Raya di Indramayu
Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri panen
raya di Desa Gedogan Gabus, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3/2015).
Pria yang karib disapa Jokowi itu berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma pukul
07.40 WIB dengan menggunakan helikopter.
Dia akan langsung menuju Desa Gedogan Gabus dan
mengikuti panen raya Kelompok Tani Sri Werdari, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id,
Rabu (18/3/2015).
Usai melakukan kerja di Indramayu, Jokowi
diperkirakan langsung kembali ke Jakarta. Sejumlah agenda sudah menunggunya di
kantor Kepresidenan, Jakarta.
Berdasarkan jadwal yang terima Liputan6.com
dari Biro Pers Istana, dia dijadwalkan secara terpisah akan menerima kedatangan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Juga Duta Besar
Swedia untuk Republik Indonesia dan CEO Saab, dan Ketua Dewan Pertimbangan
Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih.
Selain itu, pada pukul 16.00 WIB, Jokowi rencananya juga akan memimpin rapat terbatas kabinet
bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam).
(sumber:
news.liputan6.com)
Tanggul Cimanuk Jebol, 15
Ribu Warga Indramayu Kebanjiran
Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat mulai berangsur surut. Jika sebelumnya
tinggi air banjir mencapai 50-300 cm, saat ini sudah 30-150 cm.
Jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di
Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung Kecamatan
Kertasemaya, Kabupaten Indramayu dilaporkan terjadi pada Senin 16 Maret dini
hari pukul 03.00 WIB.
Empat kecamatan terdampak langsung banjir yaitu Kecamatan
Jatibarang, Kecamatan Kertasmaya, Kecamatan Loh Bener, dan Kecamatan Pasekan.
Melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa
(17/3/2015), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho
memperkirakan sekitar 15.000 jiwa warga terdampak langsung di 4 kecamatan
tersebut. Sementara para pengungsi akibat banjir yang meluas juga terdapat 3
kecamatan ini, yaitu Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Kertasmaya, dan Kecamatan
Lohbener.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Indramayu
berkoordinasi dengan TNI, Polri, BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kuningan, SKPD
terkait dan relawan dalam penanganan darurat banjir. Bupati Indramayu juga
telah membuat surat permohonan bantuan kepada BNPB.
Sedangkan Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lain.
Sedangkan Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lain.
(sumber:
news.liputan6.com)
Tronton Bermuatan Ratusan Motor Terguling ke Sawah
Sebuah mobil truk tronton bernomor polisi B 9116
ZK terguling ke sawah di jalur pantura Desa Kiajaran kulon, Kecamatan Lohbener,
Kabupaten Indramayu, Selasa (3/11/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.
Terbaliknya mobil pembawa ratusan unit motor itu
akibat diserempet truk trailer pembawa besi beton dengan nomor polisi E 9484
AB. Beruntung dalam kejadian lalu lintas tersebut tidak menelan korban jiwa.
Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Keterangan yang berhasil
dihimpun KC di lokasi kejadian, peristiwa itu bermula saat tronton yang memuat
ratusan motor terparkir di bahu jalan arah Jakarta- Cirebon tepatnya di Desa
Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener.
Saat itu, Said (45 tahun) pengemudi mobil
meninggalkan kendaraannya untuk suatu keperluan. Selang beberapa jam, dari arah
yang sama datang trailer yang dikemudikan oleh Agung Trisihyanto (31 tahun)
asal Sumberejo, RT 1 RW 12, Kecamatan Peraci, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Diduga karena pengemudinya mengantuk, trailer pembawa besi beton ini
menyerempet bagian samping mobil tronton yang sedang parkir.
Akibat kerasnya serempetan, membuat mobil yang
membawa ratusan motor ini tertarik dan menabrak tiang listrik hingga roboh.
Usai menabrak, mobil ini terguling ke areal persawahan dengan posisi terbalik.
Saat kejadian, sopir trailer baru sadar, dia
langsung mengendalikan kemudinya. Namun apes, besi yang dibawanya tumpah dan
menyangkut pada satu motor yang ada di mobil tronton itu. Motor ini tertarik
hingga ratusan meter dari lokasi kejadian. Warga setempat yang mengetahui,
selanjutnya melakukan pertolongan. Sebagain warga lagi memberitahukan kepada
petugas di Polsek Lohbener.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko
melalui Kapolsek Lohbener Komisaris Agus Dwiyanto didampingi Kanit Lantas
Polsek Lohbener Inspektur Dua Didi Wahyudi membenarkan peristiwa itu. “Tidak
ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Untuk kerugian kita juga belum dapat
menaksirnya. Akibat kejadian selain mobil terguling, satu tiang PLN roboh dan
putusnya kabel jaringan telepon. Namun, semua itu sudah diatasi oleh petugas
PLN setelah kami laporkan ke mereka,” terangnya.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Bendung Bangkir Lumpuh
Bendung Bangkir yang terletak di Desa Rambatan
Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, ternyata telah lumpuh dalam dua
minggu terakhir. Air dari Sungai Cimanuk induk yang mengalami kemerosotan
debit, tidak mampu masuk ke areal dam bendung tersebut.
Praktis suplai air dari alur Cimanuk tidak mampu
masuk karena dasar dam di bendung yang memiliki tiga pintu air utama lebih
tinggi dibanding dasar Sungai Cimanuk induk. Di sisi lain, tinggi muka air
(TMA) Cimanuk terus turun.
Berdasarkan pantauan KC, Rabu (16/9/2015), TMA
Cimanuk induk terus turun sehingga dasar dam mulai terlihat. TMA Cimanuk sudah
setengah meter di bawah dasar dam. Padahal saat normal, kedalamam dalam dasar
dam bisa mencapai 4 atau 5 meter. Sekarang, akibat kemarau panjang dan
terbatasnya suplai air dari Cimanuk, tanah lumpur yang menjadi dasar dam mulai
terlihat membentuk delta.
TMA di areal dam tidak lebih dari 5 cm hingga
memunculkan pemandangan yang memilukan di mana tiga pintu bendung terbuka
setinggi hampir 1,5 meter, namun air yang melalui pintu itu hanya di bawah 5
cm.
Sementara Direktur Utama PDAM Indramayu, H Tatang
Sutardi menuturkan, lumpuhnya Bendung Bangkir mulai terasa sejak akhir Agustus
menyusul penggenangan Waduk Jatigede. TMA Cimanuk induk terus turun, sehingga
posisinya sudah di bawah dasar areal dam.
“Sifat dasar air selalu menuju tempat lebih rendah. Jika dasar dam lebih tinggi
dari TMA Cimanuk, yang ada juga sisa air di dam yang tersedot ke Cimanuk,”
tutur dia.
Karena itu, tambah Tatang, PDAM Tirta Dharma Ayu
terpaksa mengambil insiatif dengan membendung dasar dam secara darurat dengan
tumpukan karung. Untuk memasukkan air Cimanuk ke areal dam, dengan terpaksa
pula menggunakan pompa air.
PDAM sudah hampir tiga minggu ini menyedot air
Cimanuk dengan menggunakan lima unit pompa air berdiameter 10 sampai 15 cmr.
Dengan cara itu, air dari Cimanuk bisa masuk ke areal dam untuk dialirkan
menuju arah Kota Indramayu (para konsumen).
“Kalau tidak dengan pompa, maka alur Cimanuk yang menuju kota sudah kering
kerontang. Kami terpaksa menyedot air Cimanuk dengan pompa,” timpal Tatang.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Pelabuhan Internasional dan Bandara Kertajati Dorong Pertumbuhan Perekonomian
Kabupaten Indramayu memiliki
potensi yang besar sebagai magnet bagi para investor dan pelaku bisnis untuk
mendorong kemajuan perekonomian yang tumbuh pesat di Bumi Wiralodra.
Terlebih, setelah ditolaknya pembangunan
Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, kini Kabupaten Indramayu memiliki
peluang besar untuk bisa mewujudkannya. Dijadikannya Kabupaten Indramayu
sebagai pintu masuk ke Indonesia, terus dikaji oleh tim yang sudah dibentuk
oleh bupati.
“Kegalauan ditolaknya Cilamaya, maka Pelabuhan
Indramayu bisa menjadi penawarnya. Dan bila itu terwujud, maka segitiga emas
itu akan terwujud pula,” ungkap Bupati Indramayu Anna Sophanah, melalui Asisten
Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Susanto, baru-baru ini.
Ia memaparkan, segitiga emas yang dimaksud adalah
Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, kawasan Cirebon, dan Kabupaten
Indramayu. Pelabuhan yang dibangun di Indramayu, akan mendukung keberadaan
bandara di Kertajati dan membawa manfaat pula bagi perekonomian di kawasan
Cirebon.
Dikatakannya, saat ini pemerintah daerah telah
membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai elemen untuk melakukan kajian
khusus terkait hal itu. Termasuk dirinya pun ada di dalam tim tersebut. “Saya
sebagai anggota dalam tim kajian pembangunan pelabuhan Indramayu akan terus
berupaya mewujudkannya,” ujarnya.
Bupati Indramayu juga intens melakukan pertemuan
dengan pemerintah pusat melalui kementerian terkait. Hal itu tampak dari sudah
ditandatanganinya persetujuan pembangunan pelabuhan Indramayu. Termasuk
Presiden Joko Widodo pun telah merestuinya. Persetujuan itu, mulai mengundang
investor untuk melirik Kabupaten Indramayu sebagai tempat investasinya.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Penimbun 1 Ton Solar Bersubsidi Terancam Denda Rp 60 Miliar
Jajaran Unit III Satuan Reserse Kriminal Polres
Indramayu berhasil mengungkap kasus penimbunan dan penyalahgunaan Bahan Bakar
Minyak (BBM). Petugas pun menyita sekitar 1 ton solar bersubsidi dari tangan
tersangka.
Pelakunya adalah Dul (28 tahun), warga Dusun
Sukajadi, Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Untuk mendalami kasusnya,
polisi kini masih melakukan penyidikan dengan meminta keterangan dari pelaku
serta saksi-saksi lain.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko
didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Niko N Adi Putra dan Kasubag Humas Ajun
Komisaris Ramauli Tampubolon, Selasa (25/8/2015), membenarkan jajarannya telah
mengamankan seorang tersangka yang diduga melakukan tindak pidana migas dalam
kasus penimbunan bahan bakar minyak dan gas di Dusun Sukajadi, Desa Patrol.
Dul diamankan bersama barang buktinya sebanyak
975 liter solar bersubsidi di rumahnya yang dimasukan ke dalam empat drum
masing-masing berisikan 200 liter, 5 jerigen yang juga berisi penuh solar
ukuran 35 liter, serta 1 ember, satu corong dan 1 buah selang. BBM jenis solar
milik Dul tanpa dilengkapi dengan dokumen yang seharusnya.
Selanjutnya pelaku bersama barang buktinya itu
dibawa ke mapolres setempat untuk dimintai keterangan.
Akibat perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 55 subsider Pasal 53 huruf c, d, juncto Pasal 23 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara dengan denda antara Rp 30 miliar sampai Rp 60 miliar.
Akibat perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 55 subsider Pasal 53 huruf c, d, juncto Pasal 23 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara dengan denda antara Rp 30 miliar sampai Rp 60 miliar.
“Pelaku sengaja menimbun solar di rumahnya dan
kerap dijual kepada para nelayan maupun tempat penggilingan padi. Perbuatannya
itu sudah dilakukannya selama tiga bulan dengan modus mendapat BBM bersubsidi
seharga Rp 5.500 dan dijual sebesar Rp 6.600,” tuturnya.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Video PCD Dilihat Lebih dari 16 Ribu Kali
Video berdurasi 3.51 menit yang menampilkan
Polisi Cilik Dermayu (PCD) saat tampil di Istana Negara dalam perayaan HUT
ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 menyita perhatian para pengguna
media sosial.
Bahkan, di Facebook video yang menampilkan
bagaimana suasana dan siapa saja tamu kehormatan yang menyaksikan penampilan
PCD, tampak telah dilihat lebih dari 16.904 kali. Riuh tepuk tangan pun
terdengar saat putra-putri terbaik Kabupaten Indramayu itu tampil di hadapan
Presiden Joko Widodo dan tamu kehormatan lainnya. Malahan, Presiden Joko Widodo
pun sempat berdiri dan memberikan tepuk tangan secara khusus sebagai wujud
apresiasi atas penampilan yang disuguhkan para polisi cilik itu.
“Video itu memang menunjukkan, penampilan Polisi
Cilik Dermayu, sangat menyita perhatian semua tamu yang hadir di Istana Negara.
Begitu pula saat videonya diunggah, ribuan pengguna media sosial telah
menyaksikan tampilan videonya,” ungkap Kapolres Indramayu, Ajun Komisaris Besar
Wijonarko, Rabu (19/8/2015).
Tidak hanya melihat video tersebut, warga dunia
maya pun memberikan komentar positifnya. Pujian pun bersahutan dalam kolom
komentar.
Kapolres mengatakan, usai para PCD tampil di
Istana Merdeka tepat pada tanggal 17 Agustus, keesokan harinya mereka menerima
penghargaan yang diberikan langsung Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal
Badrodin Haiti di Istana Bogor.
Penghargaan yang diterima itu, patut menjadi
motivasi agar ke depan Polisi Cilik Dermayu dan semua tim yang terlibat di
dalamnya, lebih solid dan mampu membuktikan prestasi terbaiknya.
Terlebih penampilan di Istana Negara ini, merupakan
tindak lanjut atas penampilan PCD saat tampil di hadapan Presiden Joko Widodo
usai upacara pelantikan 793 Taruna TNI dan Polri di Akademi Kepolisian Semarang
akhir Juli lalu.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Anna-Supendi dan Toto-Rasta Siap Bertarung
Pemilihan bupati dan wakilnya di Kabupaten
Indramayu akan diikuti dua pasangan calon. Kedua kandidat itu adalah Anna
Sophanah yang kembali menggandeng Supendi dan Toto Sucartono yang maju bersama
Rasta Wiguna.
Anna-Supendi diusung koalisi Partai Demokrat,
Gerindra dan PKS. Sementara rivalnya, Toto-Rasta diusung PDI Perjuangan, PKB
dan Partai NasDem. Calon kepala daerah yang akan bertarung dalam Pemilukada
itu, telah resmi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Indramayu, Selasa
(28/7/2015).
“Hingga batas akhir pendaftaran, ada dua pasangan
calon yang resmi mendaftar. Yakni Anna Sophanah bersama Supendi dan Toto
Sucartono bersama Rasta Wiguna,” jelas Ketua KPU Kabupaten Indramayu Mohammad
Hadi Ramdlan usai menerima berkas pendaftaran kedua pasangan calon tersebut.
Setelah berkas pendaftaran diterima, lanjutnya,
KPU akan melakukan penelitian berkas hingga 24 Agustus mendatang sebelum
keduanya ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati peserta Pemilukada
Indramayu.
Setelah lolos verifikasi berkas dan persyaratan
administrasi, selanjutnya calon kepala daerah yang resmi terdaftar berhak
mengikuti tahapan selanjutnya. Kedua pasangan cabup-cawabup tersebut, mendaftar
ke KPU menjelang detik-detik akhir penutupan. Mereka datang selang beberapa
menit saja. Dengan diiringi massa pendukung masing-masing, Anna-Supendi dan
Toto-Rasta tiba di KPU dalam pengawalan petugas kepolisian berseragam lengkap.
Anna-Supendi yang merupakan pasangan petahana,
mengusung konsep melanjutkan pembangunan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung peningkatan taraf kehidupan
masyarakat, menjadi konsentrasi kerja keduanya dalam periode keduanya lima
tahun mendatang.
Sementara Toto-Rasta mengusung konsep perubahan.
Persoalan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, serta angka TKI yang
signifikan menjadi persoalan yang harus dibenahi untuk dapat mengubah Kabupaten
Indramayu menjadi lebih baik dalam masa lima tahun ke depan.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Ribuan Lowongan Kerja Ada di Indramayu
Ribuan pencari kerja lulusan SMA/SMK maupun S1
bakal membanjiri bursa kerja (Job Fair) yang akan dibuka Bupati Indramayu, Hj.
Anna Shopanah di Alun-alun Pendopo, Selasa (28/7/2015).
Bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD itu, menyediakan sedikitnya 2.000 formasi lowongan pekerjaan.
Bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD itu, menyediakan sedikitnya 2.000 formasi lowongan pekerjaan.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disosnakertrans) Indramayu, Dady Haryadi didampingi Kabid Latpentaker, H Iman
Sulaeman kepada KC mengatakan, bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan
dengan ribuan formasi yang tersedia, diupayakan mampu menekan angka
pengangguran di Kab.Indramayu yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
“Diupayakan hasil pelaksanaan bursa kerja ini
benar-benar dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat, sehingga mampu
menekan angka pengangguran,” ujarnya.
Dia menilai, keberadaan bursa kerja yang
diselenggarakan setiap tahun itu telah mampu membantu menekan angka
pengangguran.
Bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan
merupakan peluang kesempatan bagi para pencari kerja dengan sedikitnya 2.000
formasi yang tersedia tersebut, diupayakan mampu menyerap tenaga kerja lokal
asal Indramayu minimal 95 persen.
“Kesempatan semacam ini harus benar-benar
dioptimalkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indramayu, sehingga mampu menekan
jumlah angka pengangguran. Yang terpenting, para pencaker harus melengkapi
berbagai berkas persyaratan lamaran pekerjaan,”imbaunya.
Di tempat terpisah, Event Organizer (EO) Job Fair tahun 2015, Rudianto berharap
peluang bursa kerja yang berlangsung selama tiga hari itu dapat dimanfaatkan
seluruh lapisan masyarakat Indramayu sesuai kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya, sehingga keberadaan bursa kerja secara gratis ini mampu menekan
angka pengangguran.
“Kami berharap, pelaksanaan bursa kerja tahun
2015 ini dapat berjalan sesuai harapan,”pungkasnya.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Hidup Sebatang Kara Tanpa Aliran Listrik di Rumahnya
Gelap gulita setiap malam menjadi teman sepi bagi
nenek yang satu ini. Hanya pancaran kecil lentera minyak tanah yang menjadi
saksi kemiskinan nenek keriput yang bernama Sukini (70 tahun), warga Blok
Bojongsuruh, RT 05, RW 02, Desa/Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Sudah puluhan tahun silam, terhitung sejak
program listrik masuk desa, rumah Nenek Sukini hingga kini belum bisa menikmati
aliran listrik. Dalam kehidupan sehari-hari pun wanita tua yang tinggal
sebatang kara ini selalu mengandalakan belas kasihan tetangganya untuk
mendapatkan makanan.
Kulit dan tubuhnya yang mulai renta karena
termakan usia menjadikan dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja mencari uang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan ekonominya begitu memprihatinkan
meski dia memiliki dua orang putra dari hasil perkawinan dengan suaminya yang bernama
Surja (Almarhum). Dua anaknya saat ini sudah berumah tangga semua dan sibuk
mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya masing-masing di tempat lain.
“Kadang-kadang kedua anak saya memberikan beras
dan uang seadanya tapi tidak
bisa rutin setiap hari karena mereka juga kekurangan,” tutur Sukini, saat dikunjungi KC di kediamannya, Kamis (23/7/15).
bisa rutin setiap hari karena mereka juga kekurangan,” tutur Sukini, saat dikunjungi KC di kediamannya, Kamis (23/7/15).
Kondisi ekonomi Nenek Sukini semakin parah
semenjak ditinggal mendiang suaminya pada tahun 90-an. Sejak saat itulah rumah
berukuran 4×6 meter persegi ini menjadi saksi kemiskinan nenek jompo ini. Rumah
yang beratap genteng tua yang sudah pada bocor, tiang kayu penyangga yang sudah
usang dan rapuh, dinding terbuat dari anyaman pagar kayu dan lantai beralaskan
tanah rupanya menjadi harta yang sangat berharga yang dimiliki satu-satunya.
“Saya belum pernah mendapatkan bantuan atau
sentuhan program dari pemerintah baik program bedah rumah maupun program
listrik gratis,” keluh nenek Sukini.
Beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada bulan
Ramadan 2015 kemarin, ada beberapa tetangganya yang merasa iba dan memberikan
bantuan berupa kabel, lampu bohlam dan aliran listrik. Itu pun hanya satu
bohlam saja yang berukuran lima watt yang menyala di atas dinding kayu rumahnya
yang telah usang.
Tidak hanya itu, nenek tua ini juga berharap
ingin mendapakan bantuan sosial dari Pemkab Indramayu layaknya seorang nenek
jompo yang mendapatkan fasilitas bantuan. Sebab, selama ini dia tidak pernah
mendapatkan bantuan, selain bantuan beras miskin (raskin).
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Pertamina dan PWI Gelar Bukber Bersama Anak Yatim
Sedikitnya lima puluh anak yatim piatu, Kamis
(9/7/2015) sore, mengikuti kegiatan buka puasa (bukber) bersama jajaran PT
Pertamina (persero) RU VI Balongan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Cabang Indramayu.
Kegiatan buka puasa bersama yang dipusatkan di
halaman Sekretariat PWI Cabang Indramayu itu, diwarnai pemberian paket sembako
dan santunan kepada para anak yatim piatu.
Ka Hupmas RU VI Balongan, Nana Kanan mengatakan,
Pertamina RU VI Balongan terus berupaya komitmen untuk peduli terhadap sesama
dan meningkatkan sinergitas dengan seluruh mitra kerjanya, terutama jajaran
wartawan, pihak pemda maupun seluruh masyarakat Indramayu.
Hal itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar dan sebagai wujud peduli terhadap sesama yang berdomisili di
wilayah Indramayu. “Kegiatan buka puasa bersama anak yatim piatu sudah
dijadikan agenda tahunan yang perlu ditingkatkan,”terangnya.
Dengan demikian para anak yatim piatu tersebut
dapat menikmati kebahagiaan karena walau bagaimanapun mereka merupakan bagian
dari masyarakat yang memiliki hak untuk bergembira. “Melalui kegiatan buka
puasa ini, diharapkan para anak yatim piatu itu dapat berbahagia,” tandasnya.
Sementara Ketua PWI Cabang Indramayu, Yusuf
Husein didampingi Ketua Panitia, Tommy Indra menyampaikan, salah satu tujuan
kegiatan buka puasa bersama untuk meningkatkan silaturrahmi sekaligus
kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu, terutama para anak yatim piatu
yang berdomisili di wilayah Indramayu.
“Insya Allah, tahun depan agenda semacam ini akan
terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan,”katanya.
(sumber:
www.kabar-cirebon.com)
Karnaval 1.000 Perawan Ngarot Raih Rekor ORI
Cimanuk Carnaval yang menampilkan 1.000 perawan
ngarot berhasil mencetak rekor Original
Record Indonesia (ORI). Karnaval tersebut masuk kategori terunik dan terbanyak
pesertanya, Rabu (7/10).
Cimanuk Carnaval itu merupakan rangkaian hari
jadi Kabupaten Indramayu ke-488. Penampilan 1.000 perawan ngarot menjadi ikon
dalam karnaval tersebut.
Sebanyak 1.000 perawan tersebut merupakan siswi
SMP dan SMA di Kabupaten Indramayu. Para perawan tersebut mengenakan pakaian
kebaya dengan penutup kepala yang terbuat dari rangkaian bunga berwarna-warni.
Hal itu menggambarkan tradisi ngarot, yang berasal dari Kecamatan Lelea,
Kabupaten Indramayu.
Ketua Yayasan Prestasi Anak Bangsa ORI, Agung
Elfianto menjelaskan, karnaval 1.000 perawan ngarot tersebut sangat unik karena
karnaval tersebut berhasil mengumpulkan 1.000 gadis. "Apresiasi ini
berawal dari panitia yang mengajukan rekor ORI dan kami sangat merespon positif
pengajuan tersebut,’’ terang Agung.
Koordinator Tim Kreatif Festival Cimanuk 2015,
Ucha M Sarna menjelaskan, budaya ngarot ditonjolkan dalam festival. Ngarot
merupakan upacara adat di daerah Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, yang
dilaksanakan menjelang musim tanam tiba. ‘’1.000 gadis ngarot ini berasal dari
sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu,’’ tandas Ucha.
(sumber: www.republika.co.id)
Produksi Perikanan di Indramayu Capai Rp. 7 Triliun
Produksi perikanan tangkap tahun 2015 di
Kabupaten Indramayu sangat memuaskan. Jumlahnya mencapai 141.450 ton atau
senilai Rp.1,8 triliun. Untuk produksi perikanan budidaya seperti tambak dan
sebagainya jumlahnya mencapai 339.262 ton dengan nilai Rp.5,2 triliun.
“Sedangkan pengolahan hasil perikanan mencapai
Rp.495 milyar dan produksi garam rakyat mencapai Rp.89 milyar,” ujar Kepala
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Ir.A.R.Hakim dihubungi Pos
Kota, Senin (23/11).
Dikatakan, perhatian Pemkab Indramayu terhadap
peningkatan kesejahteraan nelayan cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan adanya
Program Sehat atau Sertifikasi atas tanah-tanah nelayan sebanyak 1.300 bidang
selama tahun 2009-2015. Kemudian Sehat Budidaya sebanyak 400 bidang selama
kurun waktu 2014 sampai 2015.
Selain melakukan Program Sertifikasi tanah
nelayan, Pemkab Indramayu juga meluncurkan Program Nelayan Mandiri Indah,
Tangguh dan Maju yang berlokasi di Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan,
Kecamatan Kandanghaur.
Menurutnya, program ini diluncurkan untuk
meningkatkan kesejahtaraan nelayan. Dalam rangka penguatan kelembagaan
sekaligus dalam upaya meningkatkan kesejehtaraan nelayan di dua desa tersebut.
Program lain yang dilakukan Pemkab Indramayu yakni pengembangan pohon mangrove
melalui Program Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove di Desa Karangsong.
Dalam Upaya meningkatkan kesejahteran nelayan,
terutama nelayan kecil di Kabupaten Indramayu, katanya masih dihadapkan kepada
kendala harga solar. “Kami mengharapkan ada subsidi BBM solar untuk kapal
nelayan di atas 30 GT, karena kapal-kapal nelayan tersebut kebanyakan milik
pribumi yang pengelolaannya menggunakan sistem bagi hasil antara pemilik kapal
dengan nelayan pengguna kapal tersebut,” ujarnya.
Masalah lainnya berkaitan dengan harga rumput
laut yang semakin turun. Hal ini akan berdampak pada menurunnya minat petani
dalam budidaya rumput laut di Indramayu. A.R Hakim khawatir, pembudidaya rumput
laut akan berpindah usaha ke budidaya lain atau lahan yang ada bukan
dipergunakan lagi untuk budidaya rumput laut.
(sumber:
poskotanews.com)
Indramayu Jadi Pusat Pengembangan Mangrove Indonesia Bagian Barat
Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menetapkan kawasan mangrove di
Kabupaten Indramayu sebagai mangrove center untuk Indonesia wilayah barat.
Berbagai sarana pendukung pun akan disiapkan.
Hal
itu disampaikan Siti dalam acara Karangsong Mangrove Festival, yang
diselenggarakan Pertamina RU VI Balongan di Pantai Karangsong, Kabupaten
Indramayu, Ahad (14/6). Pernyataan itu disampaikannya untuk menjawab permintaan
yang disampaikan Bupati Indramayu, Anna Sophanah.
Sebelumnya,
saat memberikan sambutan pada acara yang sama, Anna berharap, Indramayu
dijadikan mangrove center kedua di Indonesia setelah Bali. Pasalnya, Indramayu
memiliki potensi mangrove yang besar. Selain itu, keberadaan mangrove pun
memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat maupun berbagai spesies
lainnya.
Sementara
itu, Siti yang memberikan sambutan setelah Anna, langsung mengabulkan
permintaan tersebut. Mulai tahun depan,
jajarannya pun akan memberikan perhatian dan dukungan lebih besar guna
pengembangan kawasan mangrove center tersebut.
‘’Sudah
saya rundingkan dengan dirjen. Dan setelah saya pelajari, saya minta dirjen
untuk menjadikan Indramayu sebagai mangrove center untuk Indonesia di wilayah
barat,’’ tegas Siti.
Siti
menyatakan, persoalan mangrove merupakan
hal yang sangat penting. Dia menjelaskan, mangrove memiliki manfaat yang sangat
besar. Yakni manfaat dari kayunya yang sebesar lima persen, dan manfaat dari
bagian tanaman lainnya sebesar 95 persen.
‘’Tapi
kalau kayu yang manfaatnya lima persen ini tidak ditanam, maka manfaat yang 95
persen tidak bisa didapat,’’ kata Siti.
Menurut
Siti, manfaat mangrove di antaranya sebagai bahan bakar dan tempat pemijahan
telur ikan. Selain itu, mangrove punya fungsi sebagai regulasi alam untuk
mengatur hidrologi, polinasi, dan erosi.
(sumber:
www.republika.co.id)
PLTU Indramayu Terbakar, 10 Petugas Terluka
Kebakaran melanda Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Sumuradem di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat, Minggu dini hari tadi. Namun tak sampai 4 jam, kebakaran tersebut
dipadamkan.
"Kejadiannya pukul 00.25 WIB, Minggu dini
hari. Namun jam 4 pagi padam seluruhnya," ucap Plt Kepala Satuan
Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bambang Dwiyanto saat
dihubungi Liputan6.com, Minggu (4/10/2015).
Kendati demikian, kebakaran tak sampai menyentuh mesin pembangkit. "Yang
terbakar di fasilitas pendukung di ruang sampling batu bara,"
beber Bambang.
Dia sekaligus meluruskan kabar yang menyatakan
ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
"Ada banyak info (yang menyebutkan) ada yang
meninggal. Tidak ada meninggal, korban luka 10 petugas," beber Bambang.
PLTU Indramayu yang terbakar berkapasitas 3 x
330 Megawatt (MW). Namun, Bambang memastikan pasokan listrik aman karena
dialihkan ke beberapa pembangkit lain dan punya pasokan cadangan.
(sumber:
news.liputan6.com)
Bantaran Cimanuk Jadi Kawasan Wisata Kota
Pemerintah Kabupaten Indramayu terus meningkatkan
pembangunan di segala bidang. Salah satu yang tengah dilakukan adalah membangun
kawasan wisata kota, di sekitar bantaran kali Cimanuk.
Kawasan di selatan jembatan yang dulunya kumuh
akibat banyaknya pedagang kaki lima, sekarang tampak bersih. Bahkan di
sekitarnya sudah dibangun taman.
Sementara untuk menampung pedagang kaki lima,
pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat khusus Pusat Kuliner Cimanuk, di
sepanjang Jalan Veteran (dari Jembatan ke utara menuju depan Kantor Pos).
Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar)
Indramayu, Nang Sadewo, sangat mendukung adanya penataan kawasan wisata di
sekitar Cimanuk. Selain wisata alam di sepanjang Sungai Cimanuk, Dewo juga
berharap segera dibangum museum sebagai tempat wisata sejarah. Apalagi rencana
lokasi museum juga sudah ada dan didukung oleh sejumlah elemen masyarakat.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H
Didi Supriadi MSi menjelaskan, lokasi bantaran Sungai Cimanuk memang telah
dijadikan taman kota yang dilengkapi dengan jogging track, panggung
kesenian terbuka, Sentra Batik Paoman dan fasilitas lainnya seperti WC umum dan
yang lainnya.
Didi menambahkan, penataan kawasan kota ini
sekaligus juga dalam rangka penataan pedagang kaki lima (PKL). Karena masalah
PKL selama ini juga merupakan salah satu poin penting dalam penilaian Adipura.
“Mudah-mudahan dengan penertiban ini kita akan bisa kembali meraih Adipura,”
kata Didi.
Sementara menurut H Carsa, pelaksana pembangunan
dari PT Alfindo Wijaya Mandiri mengungkapkan, pembangunan kios, panggung
hiburan, dan sentral penjualan batik merupakan sarana pendukung taman kota
tersebut.
Diungkapkan dia, proyek ini merupakan idaman
Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah dalam rangka menata kawasan kota Indramayu
menjadi lebih asri dan indah. Dengan anggaran sekitar Rp6 miliar dari APBD
2014, proyek ini diharapkan bisa menjadi kado manis bupati di akhir masa
jabatannya.
(sumber: www.radarcirebon.com)
Program Tamyiz K2 FM Masuk Nominasi KPID Jabar Award 2015
Program “Tamyiz Radio” dari LPPL
Kijang Kencana FM Indramayu berhasil masuk sebagai nominasi pada KPID Jawa
Barat Award 2015. Ajang penghargaan bagi lembaga penyiaran radio dan
televisi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, diselenggarakan
di Ballroom Hotel Papandayan Bandung, Jum’at (16/10).
LPPL Kijang Kencana FM atau K2 FM
boleh bangga meski hanya menempatkan “Tamyiz Radio” sebagai nominator di
kategori program anak-anak terbaik. Pasalnya, ajang ini baru pertama kali
diikuti K2 FM setelah 7 kali digelar KPID Jabar. Pemenang terbaik pada
kategori ini jatuh ke RRI Bandung dengan program anak-anak berjudul “Cerdik,
Cerdas dan Mendidik”.
Dari 515 lembaga penyiaran di Jawa
Barat terdapat 216 karya yang masuk dalam KPID Jabar Award VIII 2015. Terdapat
72 nominator untuk radio dan televisi di Jawa Barat, dan kategori program anak-anak
adalah pertama kali diadakan mulai tahun ini, sehingga ada penambahan menjadi
12 kategori yang diperebutkan.
Program “Tamyiz Radio” diusulkan K2
FM untuk ikut KPID Jabar Award 2015 mengingat mengandung unsur pendidikan agama
tentang pembelajaran baca Al-Qur’an dengan metode Tamyiz kepada anak-anak.
Program tiap Jum’at pagi ini bekerja-sama dengan Ponpes Bayt Tamyiz
dengan instruktur dari Ikatan Santri Tamyiz Indramayu (ISTAIN).
Kendati program ini tersendat-sendat
dalam penayangan di radio, pimpinan K2 FM akan melaporkan hasil dari Bandung
ini kepada Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Indramayu dan Ponpes Bayt Tamyiz
di Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu. Selain sesuai dengan visi
Indramayu Remaja, program baca Qur’an dengan metode Tamyiz dinilai satu-satunya
yang disiarkan oleh stasiun radio di Indramayu.
(sumber: www.k2911fm.com)
Permintaan Meningkat, Petani Indramayu Genjot Produksi Mangga Gajah
Petani Indramayu Jawa Barat terus berupaya genjot
produksi mangga gajah karena permintaan pasar akan buah mangga varietas
tersebut semakin meningkat.
Sutanto, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan
Peternakan mengatakan sejumlah kelompok petani mangga banyak yang datang
menanyakan benih mangga gajah karena permintaan pasar semakin banyak untuk
memenuhi kebutuhan makanan olahan.
Dia menuturkan mangga gajah rasanya hampir mirip
dengan mangga cengkir yang tidak masa saat masih muda dan mangga gajah sangat
cocok untuk makanan olahan seperti manisan.
“Hasil produksi petani banyak dikirim ke Jakarta
untuk jenis mangga gajah dari Indramayu,” katanya, Senin (4/5/2015).
Sutanto mengungkapkan dari 31 kecamatan di
Indramayu, sentra produksi mangga gajah ada di 10 kecamatan seperti di Jatibarang,
Haurgeulis, Cikedung, Terisi, Kroya, Sliyeg, Gantar, Lohbener, Anjatan dan
Cantigi.
“Kecamatan Haurgeulis penghasil mangga gajah
terbanyak, dan jenis mangga unggulan lainnya seperti gedong gincu dan mangga
cengkir,” ujarnya.
Sutanto menambahkan untuk Kecamatan Haurgeulis
dengan luas hamparan seluas 81.746 ha mampu menghasilkan 74.346 kuintal mangga
dari berbagai jenis (gedong gincu, cengkir dan mangga gajah).
(sumber: bandung.bisnis.com)
Senat FKIP Unwir Gelar Obras Bertajuk Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Senat mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu, menggelar Obrolan Santai
(Obras) yang berlangsung di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Wiralodra Indramayu Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (10/01)
malam.
Obras tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa
FKIP Universitas Wiralodra Indramayu, dengan pembicara H. Nasori S. S., M. Pd.
selaku Dekan FKIP UNWIR dan Suwardi, M. Pd. Kegiatan tersebut bertujuan membuka
kepekaan mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik di Indonesia.
Menurut Wanta, Ketua pelaksana kegiatan Obras
mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi persoalan kurikulum di Indonesia yang
sering kali berubah-ubah. Ketidakpastian membuat mahasiswa FKIP dan khalayak
bertanya-tanya dengan kurikulum di Indonesia.
“Walaupun di Kabupaten Indramayu sesaat melakukan
pemberhentian sementara pelaksanaan kurtilas (kurikulum 2013) sebelum pihak
Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu memutuskan bahwa Indramayu tetap
melaksanakan kurtilas, akan tetapi bagi kami maupun khalayak yang masih
menyimpan pertanyaan besar ‘ada apa dengan kurikulum di Indonesia?’ ” tuturnya.
Dia menambahkan, bahwa kegiatan tersebut
khususnya bertujuan untuk dapat mewujudkan visi dan misi FKIP UNWIR. “Agar
mahasiswa FKIP dapat mewujudkan visi dan misi FKIP khususnya melalui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mengingat transformasi ilmu tidak
didapatkan dalam perkuliahan,” tambahnya.
Senada dengan Linda Latuconsina salah satu
peserta Obras menuturkan, bahwa melalui kegiatan tersebut ia mendapatkan banyak
pengetahuan baru. “Apalagi kami sebagai calon pendidik harus memahami mengenai
kurikulum dan tentunya yang ada di Indonesia,” pungkasnya.
(sumber: cirebontrust.com)
Unwir Siap Menjadi Universitas Negeri
Keseriusan Universitas Wiralodra (Unwir) untuk
menjadi universitas negeri mendapatkan titik terang dari Pemerintah Provinsi
Jawa Barat (Pemprov Jabar). Unwir berpeluang menjadi salah satu dari 10
universitas yang akan dibangun Pemprov Jabar, dalam waktu dekat ini.
Asisten Daerah 3 Bagian Kesejahteraan Rakyat
(Kesra), Hadadi dalam kunjungannya ke Unwir, Selasa (24/3), mengatakan, terkait
perguruan tinggi yang akan dinegerikan, pihaknya lebih memprioritaskan
Unswagati, namun tak memungkiri juga Unwir sendiri dapat menggantikannya.
Penambahan universitas negeri di Jabar sendiri,
menurutnya adalah upaya serius dari Pemprov Jabar. Mengingat, jumlah
universitas negeri di Jabar masih kalah dibandingkan dengan provinsi lainnya.
"Pantura menjadi bidikan utama kita, kemarin
sudah pantura barat diwakili Unsika Karawang, nah untuk timur tentunya kalau
tidak Cirebon ya Indramayu," imbuhnya.
Ia memaparkan, adapun catatan yang harus
dikuatkan sendiri yakni penambahan ruang kuliah hingga juga laboratorium baru
untuk memantapkannya.
Rektor Unwir, Dr. Ujang Suratno, SH., MSi. berujar,
pihaknya menyatakan optimis Unwir memperoleh status sebagai universitas negeri.
Dia mengatakan, pihaknya kini memiliki lahan
seluas 14 hektar dan dalam waktu dekat juga akan diberikan hibah 7 hektar oleh
Pemkab Indramayu menjadi 21 hektar. Tentu tinggal sedikit lagi untuk pemenuhan
syarat negeri 30 hektar.
"Pemprov tinggal beri 16 hektar atau 9
hektar saja supaya menjadi 30 hektar sehingga tak perlu banyak menyedot
anggaran," ungkapnya.
Di samping itu pun pihaknya kini sudah memiliki
15 prodi bahkan sudah berencana menambahnya menjadi 17 hingga 19 prodi di tahun
ini. "Banyaknya prodi ini jelas sangat mendukung penegerian ini,"
ungkapnya.
Bahkan jika memang pihaknya dapat status negeri
dan diberikan tanah 30 hektar, pihaknya akan membangun kampus di wilayah
Jatibarang, di mana daerah tersebut masuk dalam aerocity. Sehingga
tentunya untuk lebih me-nasional. "Bandara kan dekat juga, stasiun ada, pantura
jelas, jalan tol juga dekat kan bisa lewat Jatitujuh dari Tukdana,"
ungkapnya.
(sumber: www.radarcirebon.com)
Manut Bisikan Nyi Dewi Ratu, Dayak Losarang Akhiri “Puasa Pemilu”
Komunitas Hindu-Budha Bumi Segandu atau yang
lebih dikenal sebagai Dayak Losarang, mengakhiri “puasa pemilu”nya yang
panjang. Di luar dugaan, komunitas yang bertempat di Desa Krimun, Kecamatan
Losarang, Kabupaten Indramayu mengatakan, dukungan kepada pasangan calon
bupati-wakil bupati Hj Anna Sophana- H Supendi (ANDI) dalam pilkada Desember
2015.
Takmad mengatakan, keluarga besar Dayak Losarang
yang tersebar di sejumlah desa dan kecamatan di Indramayu akan mendukung paslon
petahana. Perubahan sikap Takmad sempat mengejutkan anggotanya. Sebab selama
ini setiap pemilihan umum mereka selalu netral.
Dukungan Dayak Losarang disampaikan langsung kepada calon wakil bupati Supendi yang berkunjung ke komunitas unik tersebut, pada Senin (13/9/2015). Supendi sendiri semula hanya ingin silaturahmi ke Ketua Dayak Losarang, Ki Takmad.
Dukungan Dayak Losarang disampaikan langsung kepada calon wakil bupati Supendi yang berkunjung ke komunitas unik tersebut, pada Senin (13/9/2015). Supendi sendiri semula hanya ingin silaturahmi ke Ketua Dayak Losarang, Ki Takmad.
Diluar dugaan, Takmad menyambut dengan tangan
terbuka. Supendi juga sempat berdialog dengan Ki Takmad dan anggotanya. Pada
saat itulah, Ki Takmad mengatakan, mendukung paslon ANDI yang dinilai berhasil
membawa kestabilan situasi di Indramayu.
Supendi juga mengaku, terkejut dengan pernyataan
dukungan Takmad. Dia merasa sangat tersanjung dan akan memperhatikan nasib
komunitas kecil yang meski dandanannya unik, tapi cara pergaulannya tetap berbaur
dengan masyarakat umum.
Nyi Dewi Ratu, selama ini dipercaya sebagai
pelindung dan pengayom komunitas yang anggotanya tersebar di Indramayu,
Cirebon, Subang dan Karawang itu. Komunitas yang selalu telanjang dada dan
hanya mengenakan celana warna hitam putih itu memang sangat menghormati wanita,
anak perempuan dan istri.
Nyi Dewi Ratu, merupakan simbol dewi pelindung
mereka. Ketiga kata yang digabungkan menjadi satu itu, yakni “Nyi”, “Dewi” dan
“Ratu” merupakan panggilan untuk wanita yang memperoleh status sangat
terhormat.
Takmad juga menyadari, komunitas yang diisi
laki-laki itu memang tidak memiliki kartu identitas seperti kartu tanda
penduduk. Karenanya, mereka tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap maupun
sementara.
(sumber: www.galamedianews.com)
0 Response to "Bahan Kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita (LBSI) HIMBASI UNWIR INDRAMAYU"
Posting Komentar