Sinopsis Novel Belenggu Karya Armijn Pane - Assalamu’alaikum…
Selamat pagi, selamat bertemu kembali dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya igin sedikit berbagi tentang sinopsis novel Belenggu karya Armijn Pane.
Novel Belenggu
termasuk karya sastrawan Pujangga Baru, yang diterbitkan oleh Balai Pustaka
tahun 1939. Roman ini hasil sastrawan Armijn Pane.
Tema Cerita :
Masalah kehidupan masyarakat kota modern, yang mulai bebas,
perempuan
ingin punya hak yang sama dengan kaum laki-laki.
Setting Cerita : Jakarta kota metropolitan.
Tokoh-tokohnya : 1. Dokter Sukartono; seorang dokter.
2. Sumartini; adalah seorang perempuan
modern yang bebas, wawasan luas, menuntut hak yang sama dengan kaum laki-laki.
3. Yah (Rokayah, Erni); seorang
perempuan penghibur, janda dan dia merupakan teman lama dr. Sukartono semasa
sekolah rendah.
Ringkasan Cerita:
Dokter
Sukartono menikah dengan seorang perempuan berparas ayu, pintar, serta lincah. Perempuan
itu bernama Sumartini atau panggilannya Tini. Sebenarnya Dokter Sukartono atau
Tono tidak mencintai Sumartini. Demikian pula sebaliknya, Tini juga tidak
mencintai Dokter Sukartono.
Mereka
berdua menikah dengan alasan masing-masing. Dokter Sukartono menikahi Sumartini
karena kecantikan, kecerdasan, serta bisa mendampinginya sebagai seorang dokter.
Sedangkan Sumartini menikahi Dokter Sukartono karena hendak melupakan masa
silamnya. Menurutnya dengan menikahi seorang dokter, maka besar kemungkinan
bagi dirinya untuk melupakan masa lalunya yang kelam. Jadi, keduanya tidak
saling mencintai.
Karena
keduanya tidak saling mencintai, mereka tidak pernah akur. Mereka tidak saling
berbicara dan saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi tidak pernah
dipecahkan bersama-sama sebagaimana layaknya suami istri. Masing-masing
memecahkan masalahnya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya keluarga mereka tampak
hambar dan tidak harmonis. Mereka sering salah paham dan suka bertengkar.
Ketidakharmonisan
keluarga mereka semakin menjadi karena Dokter Sukartono sangat mencintai dan
bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia bekerja tanpa kenal waktu.
Jam berapa saja ada pasien yang membutuhkannya, dia dengan sigap berusaha
membantunya. Akibatnya, dia melupakan kehidupan rumah tangganya sendiri. Dia
sering meninggalkan istrinya sendirian dirumah. Dia betul-betul tidak mempunyai
waktu lagi bagi istrinya, Tini.
Dokter
Sukartono sangat dicintai oleh pasiennya. Dia tidak hanya suka menolong kapan
pun pasien yang membutuhkan pertolongan, tetapi ia juga tidak meminta bayaran
kepada pasien yang tak mampu. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagi dokter yang
sangat dermawan. Kesibukan Dokter Sukartono yang tak kenal waktu tersebut
semakin memicu percekcokan dalam rumah tangga. Menurut Suamrtini, Dokter
Sukartono sangat egois. Sumartini merasa telah disepelekan dan merasa bosan
karena selalu ditinggalkan suaminya yang selalu sibuk menolong
pasien-pasiennya. Dia merasa dirinya telah dilupakan dan merasa bahwa
derajatnya sebagai seorang perempuan telah diinjak-injak sebagai seorang istri.
Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak sebagai seorang istri. Karena suaminya
tidak mampu memenuhi hak tersebut, maka Sumartini sering bertengkat. Hampir
setiap hari mereka bertengkar. Masing-masing tidak mau mengalah dan merasa
paling benar.
Suatu
hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang wanita yang mengaku
dirinya sedang sakit keras. Wanita itu meminta Dokter Sukartono datang ke hotel
tempat dia menginap. Dokter Sukartono pun datang ke hotel tersebut. Setibanya
dihotel, dia merasa terkejut sebab pasien yang memanggilnya adalah Yah atau
Rohayah, wanita yang telah dikenalnya sejak kecil. Sewaktu masih bersekolah di
Sekolah Rakyat, Yah adalah teman sekelasnya.
Pada
saat itu Yah sudah menjadi janda. Dia korban kawin paksa. Karena tidak tahan
hidup dengan suami pilihan orang tuanya, dia melarikan diri ke Jakarta, dia
terjun ke dunia nista dan menjadi wanita panggilan. Yah sebenarnya secara
diam-diam sudah lama mencintai Dokter Sukartono. Dia sering menghayalkan Dokter
Suartono sebagai suaminya. Itulah sebabnya, dia mencari alamat Dokter
Sukartono. Setelah menemukannya, dia menghubungi Dokter Sukartono dengan
berpura-pura sakit.
Karena
sangat merindukan Dokter Sukartono, pada saat itu juga, Yah menggodanya. Dia
sangat mahir dalam hal merayu laki-laki karena pekerjaan itulah yang
dilakukannya selama di Jakarta. Pada awalanya Dokter Sukartono tidak tergoda
akan rayuannya, namun karena Yah sering meminta dia untuk mengobatinya, lama
kelamaan Dokter Sukartono mulai tergoda akan rayuannya. Yah dapat memberikan
banyak kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh Dokter Sukartono yang selama
ini tidak diperoleh dari istrinya.
Karena
Dokter Sukartono tidak pernah merasakan ketentraman dan selalu bertengkar
dengan istrinya, dia sering mengunjungi Yah. Dia mulai merasakan hotel tempat
Yah menginap sebagai rumahnya yang kedua. Lama-kelamaan hubungan Yah dengan
Tono diketahui oleh Sumartini. Betapa panas hatinya ketika mengethui hubungan
gelap suaminya dengan wanita bernama Yah. Dia ingin melabrak wanita tersebut. Secara
diam-diam Sumartini pergi ke hotel tempat Yah menginap. Dia berniat hendak memaki
Yah sebab telah mengambil dan menggangu suaminya. Akan tetapi, setelah bertatap
muka dengan Yah, perasaan dendamnya menjadi luluh. Kebencian dan nafsu
amarahnya tiba-tiba lenyap. Yah yang sebelumnya dianggap sebagai wanita jalang,
ternyata merupakan seorang wanita yang lembut dan ramah. Tini merasa malu pada
Yah. Dia merasa bahwa selama ini dia bersalah pada suaminya. Dia tidak dapat
berlaku seperti Yah yang sangat didambakan oleh suaminya.
Sepulang
dari pertemuan dengan Yah, Tini mulai berintropeksi terhadap dirinya. Dia
merasa malu dan bersalah kepada suaminya. Dia merasa dirinya belum pernah
memberi kasih sayang yang tulus pada suaminya. Selama ini dia selalu kasar pada
suaminya. Dia merasa telah gagal menjadi Istri. Akhirnya, dia memutuskan untuk
berpisah dengan Suaminya. Permintaan tersebut dengan berat hati dipenuhi oleh
Dokter Sukartono. Bagaimanapun, dia tidak mengharapkan terjadinya perceraian. Dokter
Sukartono meminta maaf pada istrinya dan berjanji untuk mengubah sikapnya. Namun,
keputusan istrinya sudah bulat. Dokter Sukartono tak mampu menahannya. Akhirnya
mereka bercerai.
Betapa
sedih hati Dokter Sukartono akibat perceraian tersebut.Hatinya bertambah sedih
saat Yah juga pergi. Yah hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengabarkan jika
dia mencintai Dokter Sukartono. Dia akan meninggalkan tanah air selama-lamanya
dan pergi ke Calidonia. Dokter Sukartono merasa sedih dalam kesendiriannya. Sumartini
telah pergi ke Surabaya. Dia mengabdi pada sebuah panti asuhan yatim piatu,
sedangkan Yah pergi ke negeri Calidonia. Namun sebelum pergi, Yah sempat
meninggalkan gramafon yang berisi nyanyian nostalgia mereka berdua. Dalam kesendiriannya
itu, Dokter Sukartono yang malang itu, akhirnya memutuskan untuk lebih
memperdalam ilmu kedokterannya.
Sekian
dulu postingan kali ini. Mohon maaf jika kurang lengkap dan semoga bermanfaat
buat pembaca. Wassalamu’alaikum….
0 Response to "Sinopsis Novel Belenggu Karya Armijn Pane"
Posting Komentar