Sinopsis Novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar - Azab
dan Sengsara adalah karya sastra Pujangga Baru yang cukup terkenal dan sangat
laris di zamannya. Ini merupakan roman adat dan bercampur psikologis. Roman ini
ditulis oleh Merari Siregar dan diterbitkan pertama kalinya oleh Balai Pustaka
pada tahun 1920. Roman ini oleh kalangan sastrawan dianggap sebagai roman
pertama Indonesia.
Tema Cerita : Cerita tentang adat istiadat lama
orang Minang, masalah kawin paksa, cinta kasih sepasang muda-mudi yang mendapat
halangan dari orang tua dan adat istiadat yang melekat.
Setting Cerita : Azab dan Sengsara setting ceritanya
terjadi di daerah Sumatera, dan daerah Minangkabau, dan khususnya di kota
Sipirok.
Tokoh-tokohnya : 1. Orang tua Baringin; merupakan seorang
bangsawan dan termasuk orang kaya di daerahnya.
2.
Sutan Baringin; seorang pemuda yang mempunyai tingkah laku jelek, pemalas,
foya-foya, serakah, bengis, angkuh, dan seterusnya.
3.
Nuria; seorang perempuan yang berhati mulia, berbudi bahasa, sopan santun,
serta taat pada agama. Dia istri Sutan Baringin.
4.
Adik Sutan Baringin; seorang perawan yang berhati mulia.
5.
Mariamin; anak Sutan Baringin yang merupakan seorang perawan yang berhati
mutiara.
6.
Aminuddin; seorang pemuda berbudi, sopan serta taat agama maupun terhadap orang
tua. Dia adalah anak dari adiknya Sutan Baringin.
7.
Baginda Mulia; adalah seorang bangsawan kaya yang dihormati dan disegani di
daerahnya. Dia masih mempunyai hubungan keluarga dengan sutan Baringin. Ayah
Baginda Mulia adalah saudara kandung Ayah Sutan Baringin.
8.
Kasibun; lelaki hidung belang. Dia suami Mariamin.
9.
Marah Sait; adalah seorang protokol bambu, yang merupakan sahabat karib Sutan
Baringin. Dia mempunyai sifat jelek seperti Sutan Baringin.
Ringkasan
Cerita:
Di
kota Sipirok, ada seorang bangsawan yang kaya raya. Keluarga bangsawan kaya
raya ini mempunyai dua orang anak, yang satu laki-laki dan satu lagi perempuan
(yang perempuan tidak diceritakan oleh pengarangnya, baik itu kenyataan
kehidupannya dan bahkan namanya tidak disebutkan).
Anak
yang laki-laki itu bernama Sutan Baringin. Sutan Baringin begitu dimanjakan
oleh ibunya, segala kehendaknya dituruti dan selalu dibela bila dia melakukan
kesalahan. Akibatnya perlakuan yang demikian kemudian menjadikan Sutan Baringin
seorang laki-laki yang manja, malas, keras kepala, angkuh, serta berperangai
jelek.
Sutan
Baringin kemudian dikawinkan dengan Nuria, seorang perawan pilihan ibunya.
Nuria, perawan yang berhati mutiara itu, sebenarnya tidak mencintai Sutan
Baringin. Namun karena terpaksa dan menyenangi hati orang tua, maka dia pun
dengan sabar selalu menemani Sutan Baringin dengan setia sampai mereka punya
anak, yang satu laki-laki dan satunya lagi perempuan. Anak yang perempuan
bernama Mariamin, sedangkan yang laki-laki oleh pengarangnya tidak diceritakan.
Mariamin
termasuk perempuan yang berbudi luhur, taat terhadap agama maupun orang tua,
budi bahasanya halus, serta sopan santun. Setelah merangkak remaja, Mariamin
jatuh cinta dengan pemuda yang bernama Aminuddin, yang tidak lain adalah saudara
sepupunya sendiri, yaitu anak adik perempuan Sutan Baringin. Namun percintaan
mereka tidak kesampaian karena dihalangi oleh ayah Aminuddin sendiri, dengan
alasan Mariamin adalah orang miskin. Sebenarnya Ibu Aminuddin setuju, tapi
karena suaminya tidak setuju, maka terpaksa dia mengalah pada suaminya.
Aminuddin
sendiri kemudian kawin dengan perawan pilihan orang tuanya. Setelah menikah,
Aminuddin pergi ke Medan. Sedangkan Mariamin sendiri kemudian jatuh sakit
karena cintanya yang tidak kesampaian itu. Oleh orang tuanya Mariamin
dikawinkan dengan Kasibun, seorang laki-laki hidung belang dan berperangai
jelek, dan sekaligus Kasibun mempunyai suatu penyakit yang kronis.
Perlakuan
Kasibun pada Mariamin begitu buruk dan sudah sangat keterlaluan. Akhirnya Mariamin
minta cerai. Di pengadilan agama, gugatan cerai Mariamin dikabulkan oleh hakim
agama, dan Mariamin pun cerai dengan Kasibun. Dengan hati hancur, Mariamin
kembali ke Sipirok, dan di sanalah dia menetap dengan penuh kesengsaraan sampai
akhir hayatnya.
Sebenarnya
tidak hanya Mariamin yang jatuh sengsara harta, jiwa, fisiknya, tapi sekaligus
kedua orang tuanya juga jatuh sengsara yang luar biasa.
0 Response to "Sinopsis Novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar"
Posting Komentar