Sinopsis Novel Andang Taruna Karya Sutomo Djauhar Arifin - Assalamu’alaikum…
selamat sore, selamat berjumpa lagi. Kali ini aku akan memposting sinopsis
Andang Taruna. Langsung saja ya….
Andang
Taruna adalah roman karya sastrawan Balai Pustaka, yang diterbitkan oleh PN.
Balai Pustaka tahun 1941. Dan roman ini hasil karya sastrawan Sutomo Djauhar
Arifin.
Tema Cerita : Masalah cinta kasih muda mudi,
yang hambatan-hambatan yang terjadi di dalamnya bukan lagi karena adat istiadat
ataupun orang tua, akan tetapi karena disebabkan oleh keadaan psikologis antar
pemuda itu sendiri.
Setting
Cerita :
Semarang dan Solo.
Tokoh-tokohnya :1. Gunadi; seorang pemuda pelajar,
sekolah di A.M.S, Semarang, ramah sopan-santun dan jujur. Gunadi ini seorang
pemuda asal Madiun.
2.
Hartini; seorang anak gadis yang baik, jujur, serta ramah-tamah. Dia merupakan
anak tunggalnya yang punya rumah di mana Gunadi kost selama di Semarang.
3.
Hartasendjaya; ayah hartini, dan sekaligus bapak angkatnya Gunadi. Dia
merupakan orang tua yang baik hati, dan berbudi luhur.
4.
Suasih; adalah seorang perempuan baik. Dia adalah tunangannya Gunadi.
5.
Endah Suwarni; seorang perempuan asal Solo. Dia gadis yang dikenal oleh Gunadi
di dalam bus Semarang Solo
6.
Budiman; seorang pemuda Solo, tetangganya Endah Suwarni dan sekaligus tetangga
Gunadi sewaktu dia tinggal di Solo. Pemuda ini ternyata mempunyai budi yang
jelek.
Ringkasan
Cerita:
Gunadi
adalah seorang pemuda asal Madiun yang sedang menuntut ilmu di A.M.S Semarang.
Di Semarang dia kost di keluarga Tuan Hartasendjaya. Keluarga Hartasendjaya ini
merupakan keluarga yang berbudi baik. Gunadi, walaupun di situ hanyalah seorang
yang kost di rumahnya, namun Gunadi sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.
oleh Hartini, anak tunggalnya Hartasendjaya, telah menganggap Gunadi sebagai
kakak kandungnya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kedua anak muda ini
sudah tak ubahnya seperti kakak beradik.
Gunadi
sendiri sebenarnya telah bertunangan dengan Suasih, teman pelajarnya Gunadi
sewaktu di A.M.S Semarang itu. Setelah tamat dari situ, Suasih pulang ke
Surabaya, ke keluarganya. Sedangkan Gunadi, sambil mencari-cari pekerjaan,
untuk sementara waktu tinggal di Semarang. Namun ternyata, tidak lama kemudian,
Gunadi dapat surat dari Suasih tunangannya itu, bahwa Suasih telah dinikahkan
oleh orang tuanya dengan dokter di Surabaya. Mendapat kabar yang demikian,
tentu saja hati Gunadi sangat sedih dan hancur. Cukup lama Gunadi terus merasuk
ke dalam duka, sehingga tingkah lakunya sehari-hari sungguh tidak bersemangat.
Namun berkat Hartini yang selalu menghiburnya, lama-kelamaan kesedihan Gunadi
itu dapat terkurangi.
Tidak
lama berselang, kegembiraan muncul lagi pada diri Gunadi. Dia mendapat surat
gembira dari ibunya, bahwa berkat pertolongan Tuan Van Der Haeyden teman lama
ibunya itu, dikabarkan ada lowongan untuk Gunadi di Pagottan. Maka Gunadi pun
langsung pergi ke Solo. Di tengah perjalanan, dalam bus Semarang Solo, Gunadi
berkenalan dengan seorang gadis Solo yang bernama Endah Suwarni. Rupanya Endah
Suwarni telah lama mengenal dan memperhatikan Gunadi, terutama memperhatikan
keakraban Gunadi dengan Hartini. Lalu di jelaskan oleh Gunadi, bahwa Hartini
itu adalah sudah dipandang sebagai adiknya sendiri dan tidak ada hubungan cinta
kasih sebagaimana layaknya muda-mudi.
Karena
sudah tahu bahwa antara Hartini dan Gunadi tidak ada hubungan cinta kasih, maka
Endah Suwarni kemudian perlahan-lahan mendekati Gunadi. Usahanya itu memang
berhasil. Gunadi terpaut hatinya dengan Endah Suwarni.
Namun
dalam hubungan cinta kasih mereka ini, ternyata ada satu orang pemuda yang
cukup mengganjal hati Gunadi, yaitu Budiman. Budiman ini adalah tetangga tempat
tinggalnya Endah dan ternyata pula Budiman adalah teman lamanya Gunadi sewaktu
masih sekolah di sekolah menengah di Semarang dulu. Sikap Budiman terhadap
Endah Suwarni itu, menurut penglihatan filing Gunadi ada yang tidak beres.
Sikap-sikap Budiman yang demikian diketahui juga oleh Hartini, karena selalu
diberitahu oleh Gunadi lewat surat-suratnya yang dia kirim ke Hartini di
Semarang.
Rupanya
dugaan Gunadi itu benar, sebab beberapa waktu kemudian, dia tahu kabar bahwa
Budiman dan Endah akan kawin dua pekan lagi. Dan ternyata, Endah Suwarni telah
berbadan dua sebelum menikah. Budiman telah memperdaya Endah dan menghilangkan
kehormatan Endah Suwarni. Mendengar kabar itu, Hartini di Semarang tidak habis
piker, kok sampai demikian. Kenapa, kok Endah yang bilang mencintai Gunadi itu
sampai mau-maunya menyerahkan kehormatannya pada Budiman. Budiman itu pemuda
yang berhati apa, masa sampai tega berbuat begitu, padahal selama ini Budiman
merupakan perantara, yang selalu mengantar surat-surat cinta antara Gunadi dan
Endah. Juga, padahal hubungan Budiman dengan Endah ini disetujui oleh kedua
orang tuanya, kenapa hubungan mereka itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi?
Betapa
hancur hati Gunadi menghadapi kenyataan itu. Ini adalah kedua kalinya dia
dikecewakan oleh perempuan. Hatinya sangat sedih. Malah gara-gara itu, karena
ibunya sangat sedih melihat anaknya yang terus dirundung malang itu, sampai
ibunya meninggal dunia.
Hati
Gunadi semakin tambah tak karuan. Namun betapa berhutang budinya dia sama
keluarga Hartasendjaya, dalam menghadapi malapetaka ini, keluarga itu masih
terus saja membantunya baik secara materi maupun spiritual. Keluarga
Hartasendjaya yang berbudi luhur itu, sengaja menyempatkan diri menengok
dirinya yang sedang berduka di Solo itu. Hartini yang baik dan berbudi itu ternyata dari buku
catatan hariannya Gunadi mengetahui bahwa dalam, suci, serta sejatinya cinta
yang menggelora dalam dada Hartini kepada Gunadi. Sungguh Gunadi sangat
terharu.
Sekian
dulu postingan kali ini. Semoga bisa bermanfaat untuk pembaca semuanya.
Wassalamu’alaikum….
Sumber: Arifin, Sutomo
Djauhar. Andang Taruna. Jakarta. Balai Pustaka. 1941.
0 Response to "Sinopsis Novel Andang Taruna Karya Sutomo Djauhar Arifin"
Posting Komentar