Sejarah Desa Segeran - Awal mula terbentuknya Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat adalah dari kisah “Randu
Kentir” yang intisari kisahnya adalah seorang Ki Ageng
(yang tidak boleh disebut namanya) mempunyai seorang putri yang cantik jelita,
sehingga banyak pemuda yang ingin melamar. Setiap ada pemuda yang melamar tidak
pernah ditolak oleh sang Ki Ageng, sehingga jumlah
pemuda yang melamar mencapai jumlah 25 orang, kemudian para pemuda itu diminta
pulang kembali.
Ketika para pemuda yang meminang datang kembali untuk menanyakan
jawaban atas lamaran mereka, maka satu-persatu pemuda itu, mendapatkan putri
sang Ki Ageng yang mereka lamar. Bagaimana bisa semua pemuda
yang berjumlah lebih dari satu orang semuanya mendapatkan putri sang ki ageng yang
berjumlah satu orang? Ini merupakan kelebihan sang Ki Ageng yang tentunya atas izin Sang Maha Kuasa.
Jumlah putri dari 1 sampai dengan 24 dicipta dari beberapa hewan yang
ada, seperti kucing, ayam, dan seterusnya. Pada saat pelamar yang ke-25 (yang
juga tidak boleh disebut namanya), mungkin sudah takdir Yang Maha Kuasa, pemuda inilah yang
mendapat putri sebenarnya dari sang Ki Ageng. Lalu Ki Ageng memberikan bibit randu (klenteng) dan berpesan agar mereka pulang
menggunakan rakit dan agar menaburkan bibit randu itu di sepanjang tepi sungai Sampang.
Tujuannya adalah agar nanti Ki Ageng bisa mengetahui
tempat tinggal putrinya dengan melihat tumbuhnya pohon randu di sepanjang sungai
tersebut yang berakhir di tempat tinggal putri dan menantunya. Dan pada saatnya sang Ki Ageng mengunjungi para putrinya, dan pada saat mengunjungi putri ke-25, menanyakan kepada
putrinya tentang keadaan kehidupan rumah tangganya, maka sang putri menjawab
dia sangat kerasan dan bahagia tinggal bersama suaminya di daerah ini. Atas jawaban
putrinya, sang Ki Ageng berwasiat agar
daerah ini dinamakan “Segeran” karena membawa suasana kebahagiaan. Maka bisa
dikatakan menantu ki ageng ini adalah Ki
Ageng
Segeran.
Kisah Segeran juga tidak bisa lepas dari tokoh Jaka Gondang yang berasal
Dari daerah Tegal Gubug, Cirebon. Beliau mendapat wangsit untuk mencari islam yang sejati, di tengah perjalanan
beliau bertemu dengan para Pinangeran dari Cirebon, dan meminta kepada Jaka
Gondang untuk meminta Ki Sahal yang merupakan keturunan Ki Ageng Segeran untuk seba (menghadap) ke Cirebon, karena selama ini Ki
Sahal tidak pernah mau menghadap.
Jaka Gondang menyanggupi, dan berangkatlah beliau ke Segeran untuk menjalankan
tugasnya. Singkat cerita Jaka Gondang bertemu dengan Ki Sahal dan menyampaikan
maksud kedatangannya, Ki Sahal tetap menolak sampai dengan terjadi pertempuran,
dan Jaka Gondang yang berhasil memenangkan pertempuran, sehingga selanjutnya
yang memimpin desa Segeran adalah Ki Jaka Gondang.
Dari
berbagai sumber.
0 Response to "Sejarah Desa Segeran"
Posting Komentar