Contoh Puisi Lirik
Puisi
Lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala
macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. Di
bawah ini adalah beberapa contoh puisi lirik.
Senja
pun jadi kecil Kota pun jadi putih
Karya: Goenawan Mohamad
Senja pun jadi
kecil
Kota pun jadi putih
Di subway
Aku tak tahu saat pun sampai
Ketika berayun musim
Dari sayap langit yang beku
Ketika burung-burung, di rumput-rumput dingin
Terhenti mempermainkan waktu
Ketika kita berdiri sunyi
Pada dinding biru ini
Menghitung ketidakpastian dan bahagia
Menunggu seluruh usia
Kota pun jadi putih
Di subway
Aku tak tahu saat pun sampai
Ketika berayun musim
Dari sayap langit yang beku
Ketika burung-burung, di rumput-rumput dingin
Terhenti mempermainkan waktu
Ketika kita berdiri sunyi
Pada dinding biru ini
Menghitung ketidakpastian dan bahagia
Menunggu seluruh usia
Aku Ingin
Karya:
Sapardi Djoko Damono
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan
kata yang tak sempat diucapkan
Kayu
kepada api yang menjadikannya abu.
Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan
isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Dendang Musim Jagung
Karya:
D. Zawawi Imron
Cintaku
yang terbit dari kembang-kembang jagung
Subur
oleh gaplek dan duri kenyataan
Menunggu
tangan tak kunjung salam
Sampai
sekarang masih kusenang
Membelai-belai
daunan pinang
Dan
lalang-lalang yang atap kandang
Memang
tidak percuma
Kalau
semalam bulan gerhana
Bayang-bayangku
yang tak sempurna
Masih
mampu melucuti tombakku yang dahaga
Ubi
jalar merambat-rambat
Ke
seluruh pohon jiwaku
Tak
kenal kemarau tak kenal penghujan
Hingga
meskipun miskin
Aku
tetap merasa kaya
Setelah
menjilat jejak petani
Bayangan kelam
Karya: Radhitya AN
Kaki
ini...semakin terasa berat...
Jalan ini...semakin terasa tak berujung...
Demi lepas darimu...dirimu yang menenggelamkanku...
Sesaat timbul sepercik hati yang membara...
Tapi keputus asaan siap melanda...
Ku terus berlari...menghindarimu...
Tuk mencari cahaya sejati...dalam diriku...
Ku berusaha lepas dari jeratan selubung gelapmu...
Jalanku masih panjang...
masih banyak harapan yang harus dilakukan...
Masih banyak mimpi yang harus menjadi nyata...
Keyakinanku tak akan goyah...
Api membaraku tak akan redup di tengah jalan...
Akan kubawa diriku sampai penghujung waktu...
dan lepas dari Bayangan Kelam...
Jalan ini...semakin terasa tak berujung...
Demi lepas darimu...dirimu yang menenggelamkanku...
Sesaat timbul sepercik hati yang membara...
Tapi keputus asaan siap melanda...
Ku terus berlari...menghindarimu...
Tuk mencari cahaya sejati...dalam diriku...
Ku berusaha lepas dari jeratan selubung gelapmu...
Jalanku masih panjang...
masih banyak harapan yang harus dilakukan...
Masih banyak mimpi yang harus menjadi nyata...
Keyakinanku tak akan goyah...
Api membaraku tak akan redup di tengah jalan...
Akan kubawa diriku sampai penghujung waktu...
dan lepas dari Bayangan Kelam...
Karya: Edreamj
Tuhan,
aku ingin menghilang
bersama bintang yang ditelan malam
aku ingin menghilang
bersama bintang yang ditelan malam
Karena seketika
hilanglah segala kuatku!
Aku pun tak tahu di mana aku berdiri,
kepada siapa aku mendongakan segala yang kupunya,
peran apa yang ku lakoni?
Aku pun tak tahu di mana aku berdiri,
kepada siapa aku mendongakan segala yang kupunya,
peran apa yang ku lakoni?
Tuhan, biarkan aku
meredup
Seperti redupnya pelangi saat langit mencerah
Dan biarkan hanya indahku yang diingat
Seperti redupnya pelangi saat langit mencerah
Dan biarkan hanya indahku yang diingat
Karena tak mampu
lagi aku mencinta
Dan hilang semua pengertian dan nalarku
Mengapa?
Di manakah?
Kapankah?
Akankah?
Mungkinkah?
Bilakah?
Hanya itu yang tertinggal…
Dan hilang semua pengertian dan nalarku
Mengapa?
Di manakah?
Kapankah?
Akankah?
Mungkinkah?
Bilakah?
Hanya itu yang tertinggal…
Tuhan, biarkan
hatiku mendingin
Seperti mendinginnya musim ini
Seperti mendinginnya musim ini
Karena, aku
semakin tak tau ke mana aku berjalan
Dan ketika semakin aku mencoba berlari dari memori itu,
Malah lukaku semakin terbuka lebar!
Dan ketika semakin aku mencoba berlari dari memori itu,
Malah lukaku semakin terbuka lebar!
Tuhan, bolehkah?
Karena semakin aku
berteguh
Semakin jiwa ini terpuruk,
Tak dapat terbang…
Diikat dengan semua yang lalu dan harap yang mustahil..
Semakin jiwa ini terpuruk,
Tak dapat terbang…
Diikat dengan semua yang lalu dan harap yang mustahil..
Sungguh aku tak
mengerti
Naskah apa yang ada di tangan sang pujangga hidup!
Naskah apa yang ada di tangan sang pujangga hidup!
Tuhan.. biarkan
aku..
sekali ini saja
sekali ini saja
menghilang..
tanpa jejak..
0 Response to "Contoh Puisi Lirik"
Posting Komentar