Contoh Puisi
Didaktif
Puisi
Didaktik adalah puisi yang mengandung nilai-nilai kependidikan yang umumnya
ditampilkan secara eksplisit.
Di
bawah ini adalah beberapa contoh puisi didaktif.
Gurindam 12
Karya: Raja Ali Haji
I
Barangsiapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barangsiapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barangsiapa
mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Tahulah ia dunia mudharat
II
Barangsiapa
meninggalkan sembahyang
Seperti rumah
tiada bertiang
Barangsiapa
meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya
beroleh berkat
III
Apabila
terpelihara lidah
Niscaya dapat
daripadanya faedah
Apabila perut
terlalu penuh
Keluarlah fiil
yang tiada senunuh
IV
Hati itu kerajaan
di dalam tubuh
Jikalau lalim,
segala anggota pun rubuh
Pekerjaan marah
jangan dibela
Nanti hilang akal
di kepala
V
Jika hendak mengenal
orang yang berilmu
Bertanya dan
belajar tiadalah jemu
Jika hendak
mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia
mengambil bekal
VI
Cahari olehmu akan
sahabat
Yang boleh
dijadikan obat
Cahari olehmu akan
guru
Yang boleh tahukan
tiap seteru
VII
Apabila banyak
berkata-kata
Di situlah jalan
masuknya dusta
Apabila anak tidak
dilatih
Jika besar
bapaknya letih
VIII
Kepada dirinya ia
aniaya
Orang itu jangan
engkau percaya
Keaiban orang
jangan dibuka
Keaiban diri
hendaklah sangka
IX
Perkumpulan laki-laki
dengan perempuan
Di situlah syaitan
punya jamuan
Jika orang muda
kuat berguru
Dengan syaitan
jadi berseteru
X
Dengan bapa jangan
durhaka
Supaya Allah tidak
murka
Dengan ibu
hendaklah hormat
Supaya badan dapat
selamat
XI
Hendaknya jadi
kepala
Buang perangai
yang cela
Hendaklah memegang
amanat
Buanglah segala
khianat
XII
Ingatkan dirinya
mati
Itulah asal
berbuat bakti
Akhirat itu
terlalu nyata
Kepada hati yang
tidak buta
Ilmu
Karya: Doni WS
Ku buka buku helai demi helai
Ku baca kata demi kata dengan hati
Ku tulis semua makna dan arti
Ku baca kata demi kata dengan hati
Ku tulis semua makna dan arti
Ilmuku tak terasa berat ku bawa
Ke ingin tahuanku tak malu bertanya
Biar semua tahu itu apa
Biarku jawab itu semua
Karma ku tahu itu jawabannya
Ke ingin tahuanku tak malu bertanya
Biar semua tahu itu apa
Biarku jawab itu semua
Karma ku tahu itu jawabannya
Otakku tak ingin beku
Pikiranku selalu ingin tahu
Karena pengetahuanku aku jadi lugu
Pikiranku selalu ingin tahu
Karena pengetahuanku aku jadi lugu
Menyesal
Karya: Ali Hasjmi
Karya: Ali Hasjmi
Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti.
Surat dari Ibu
Karya: Asrul Sani
Pergi ke dunia
luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.
Pergi ke laut
lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.
Jika bayang telah
pudar
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !
dan elang laut pulang kesarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku !
Kembali pulang,
anakku sayang
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”
kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”
Jangan Tanggung Jangan Kepalang
Karya: Sutan Takdir Alisyahbana
Jangan tanggung jangan kepalang
bercipta mencipta
bekerja memuja
berangan mengawan,
berperang berjuang.
mengapa bimbang berhati walang
berhenti tertegun langkah tertahan
takut percuma segala kerja
sangsi berharga apa dipuja?
wahai teman
merata buih ditepi pasir
tetapi gelombang mengulang
gairah menggulung menuju teluk
selara tua gugur ke tanah
pucuk muda tertawa mengorak sela,
keranda muram diusung ke makam,
jejaka muda bersumpah baka,
cinta gairah hati remaja.
lenyapkan sangsi,lenyapkan ngeri,
indah gelombang mengejar pantai,
indah pucuk menjelma rupa,
indah jejaka memuja cinta,
benar, indah segala hidup,
menyerah tenaga menurut hasrat,
tiada tanggung tiada kepalang.
0 Response to "Contoh Puisi Didaktif"
Posting Komentar